- Back to Home »
- Makalah »
- Dasar-Dasar Manajemen : Sistem Informasi Manajemen
Posted by : Zero Kun
16 Jan 2015
Sistem Informasi Manajemen
1.1 Latar Belakang
Perkembangan
sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup
signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik
pada tingkat operasioanal maupun (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua
jenjang.perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan -perubahan peran dari
para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk selalu
memperoleh informasi yang paling akurat yang dapat digunakan dalam proses
pengambilan keputusan.
Perencanaan,
pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan, khususnya dalam bidang
pendidikan merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses
pengambilan keputusan dan semua kegiatan tersebut membutuhkan informasi.Informasi
yang dibutuhkan oleh para manajer, termasuk pengelola pendidikan, disediakan
oleh suatu sistem informasi manajemen (SIM) yaitu suatu sistem yang menyediakan
informasi untuk manajer secara teratur.Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar
untuk melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil yang ingin
dicapai.
Menurut
Dr. Murniati AR, M.Pd dan Dr. Nasir Usman, M.Pd, pendidikan kejuruan memiliki
kaitan langsung dengan proses industrialisasi, terutama bila dikaitkan dengan
fungsinya memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan dpat diandalakn
serta punya visi perhatian yang sungguh-sungguh kepada pengembangan teknologi.
Dalam hal ini Sistem informasi Manajemen sangan membantu siswa dalam mencapai
proses industrialisasi tersebut, dimana dengan SIM siswa akan lebih mudah dalam
mendapatkan informasi yang ada pada sekolah tempat siswa belajar.
2.1 Pengertian Sistem Informasi
Manajemen
2.1.1 Pengertian sistem
Suatu sistem sangatlah dibutuhkan dalam suatu
perusahaan atau instansi pemerintahan, karena sistem sangatlah menunjang
terhadap kinerja perusahaan atau instansi pemerintah, baik yang berskala kecil
maupun besar. Supaya dapat berjalan dengan baik diperlukan kerjasama diantara
unsure-unsur yang terkait dalam sistem tersebut.
Ada berbagai pendapat
yang mendefinisikan pengertian sistem, seperti dibawah ini :
“Sistem adalah suatu
jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan , berkumpul
bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu
sasaran yang tertentu”.(Jogiyanto,2005,1).
Masih dalam buku
‘Analisia dan Desain sistem informasi’ karangan jogiyanto menerangkan:
“Sistem adalah
kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
tertentu”.(Jogiyanto,2005,2).
2.1.2 Pengertian informasi
Dalam manajemen, informasi
merupakan data yang telah diproses sehingga mempunyai arti tertentu bagi
penerimanya.Sumber dari informasi adalah Data, sedangkan Data itu sendiri
adalah Kenyataan yang menggambarkanm suatu kejadian, sedangkan kejadian itu
merupakan suatu peristiwa yang terjadi pada waktu tertentu .dalam hal ini
informasi dan data saling berkaitan.
Menurut Jogiyanto dalam buku ‘Analisis dan desain sistem informasi’
adalah :
“Informasi diartikan sebagai data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya” . (Jogiyanto,2005; 8).
Menurut George M.Scott dalam buku ‘prinsip-prinsip Sistem Informasi
Manajemen’ pengertian sistem informasi adalah;
‘Sistem informasi adalah sistem yang diciptakan oleh para analisis dan
manajer guna melaksanakan tugas khusus tertentu yang sangat esensial bagi
berfungsinya organisasi’. (George M.Scott,2001;4)
Sedangkan definisi dari Robert A.leitch dan K.Roscoe davis sebagai
berikut:
‘Sistem informasi adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang
mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian , mendukung operasi
,bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan’.
(Jogiyanto,2005;11)
Pengertian Informasi selalu
dikaitkan dengan data, namun arti dari masing-masing kata dalam pengertian
tersebut berbeda. Keberadaan suatu data sangat menunjang terhadap informasi,
karena data merupakan bahan mentah yang diperlukan untuk mengambil keputusan.
2.1.3
Pengertian sistem informasi
Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana
dapatdidefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang
menyediakaninformasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Sutono,
2007). Sistem informasi adalah kombinasi dari people, hardware, software,
jaringan komunikasi, sumber-sumber data, prosedur dan kebijakan yang
terorganisasi dengan baik yang dapat menyimpan, mengadakan lagi, menyimpan, dan
menyebarluaskan informasi dalam suatu organisasi (O’Brien dan Marakas 2009).
Sistem informasi memuat berbagai informasi penting
mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan
sekitarorganisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang
telahdiolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapatdigunakan
untuk pengambilan keputusan. Data sendiri merupakan fakta-faktayang mewakili
suatu keadaan, kondisi, atau peristiwa yang terjadiatau ada di dalam atau di
lingkungan fisik organisasi. Data tidak dapatlangsung digunakan untuk
pengambilan keputusan, melainkan harus diolah lebih dahulu agar dapat dipahami,
lalu dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan.
Sistem informasi mengandung tiga
aktivitas dasar di dalamnya, yaitu: aktivitas masukan (input), pemrosesan
(processing), dan keluaran(output). Tiga aktivitas dasar ini menghasilkan
informasi yang dibutuhkanorganisasi untuk pengambilan keputusan, pengendalian
operasi, analisispermasalahan, dan menciptakan produk atau jasa baru.
Masukan berperan di dalam pengumpulan bahan mentah
(raw data), baik yangdiperoleh dari dalam maupun dari lingkungan sekitar
organisasi.Pemrosesan berperan untuk mengkonversi bahan mentah menjadi bentuk
yang lebih memiliki arti. Sedangkan, keluaran dimaksudkan untuk
mentransferinformasi yang diproses kepada pihak-pihak atau aktivitas aktivitas
yang akan menggunakan. Sistem informasi juga membutuhkanumpan balik (feedback),
yaitu untuk dasar evaluasi dan perbaikan ditahap input berikutnya(Sutono,
2007).
2.1.4
Pengertian
sistem informasi manajemen
sistem informasi manajemen,
atau SIM, adalah sebuah sistem informasi yang selain melakukan semua pengolahan
transaksi yang perlu untuk sebuah organisasi, juga memberikan dukungan
informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan pengambilan keputusannya.
Gagasan sebuah system informasi yang demikian itu telah ada sebelum munculnya
komputer. Namun komputer membuat gagasan tersebut menjadi kenyataan. Organisasi
selalu membutuhkan sistem-sistem untuk mengumpulkan , mengolah, menyimpan,
melihat kembali, dan menyalurkan informasi.
Komputer telah menambahkan
sebuah teknologi baru dan ampuh pada system informasi. Akibatnya, sebuah system
informasi berdasarkan komputer akan betul-betul berbeda dengan sistem-sistem
yang diolah secara manual atau elektro-mekanis. Siatem informasi manajemen
digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida, diimana lapisan dasarnya terdiri
dari informasi untuk pengolahan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya;
lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi
manajemen sehari-hari; lapisan ketiga terdiri dari sumber daya system informasi
untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian
manajemen; dan lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi untuk
mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat puncak manajemen.
Definisi dari Donald W.
Kroeber dalam bukunya berjudul Management Information Systems mengatakan bahwa
Sistem Informasi Manajemen adalah sebuah organisasi, sejumlah proses yang
menyediakan informasi kepada manajer sebagai dukungan dalam operasi dan
pembuatan keputusan dalam suatu organisasi.
Gordon B. Davis mengatakan
bahwa Sistem Informasi Manajemen merupakan sebuah system pemakai yang
terintegrasi yangn menyediakaninformasi untuk menunjang operasi-operasi
manajemen dan fungsi-fungsi pengambilan keputusan di dalam sebuah organisasi.
Sistem tersebut memanfaatkan perangkat keras dan perangkat lunak komputer dan
prosedur-prosedur manual; model-model untuk analisis, perencanaan, pengawasan
dan pengambilan keputusan dan suatu data base.
SIM dilihat dari segi pendapat sarjana terdahulu :
1. Ditekankan pada suatu sistem mesin.
2. Sebuah organisasi.
3. Pihak penyaji informasi.
4. Terdapat dalam suatu organisasi.
5. Ditujukan untuk sesuatu hal yaitu operasi
sebuah perusahaan, analisis dan pengambilan keputusan.
6. Dilibatkan komputer, prosedur, suatu data
base.
Sekarang kita lihat
bagaimana Joel E. Ross berpendapat dalam hal yang sama. Meskipun kenyataannya
komputer tidak lebih daripada alat untuk memproses data, banyak manajer
memandang komputer sebagai elemen pusat suatu sistem informasi. Kecenderungan
sikap ini terlalu tinggi dan memutarbalikkan peranan komputer. Peran sebenarnya
komputer adalah menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan, perencanaan
dan kontrol. Sebenarnya penekanan bisnis pada system informasi terlalu
berlebihan bila majalah bisnis hari ini tidak memuat artikel tentang system
informasi, pengumpulan data, relasi pokok. Banyak usaha yang dikelola untuk
menggabungkan manajemen, informasi dan system serta memperlihatkan hubungannya
dengan komputer.
Definisi sebuah Sistem
Informasi Manajemen, istilah yang umum dikenal orang, adalah sebuah sstem
manusia/mesin yang terpadu (integrated), untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah
organisasi. Sistem ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat
lunak (software) komputer, prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan
sebuah ‘data base’.
2.1.4.1 Sistem manusia/mesin berdasarkan komputer
Interaksi manusia/mesin
diperkaya melalui operasi ‘on-line’ dimana terminal masukan/keluaran
(input/output} dihubungkan pada komputer untuk memberikan masukan dan keluaran
langsung pada penerapan yang mendapatkan maslahat dari keadaan semacam itu.
Operasi ‘on-line’ diperlukan untuk dialog manusia/mesin, tetapi ada banyak
tugas pengolahan juru tulis yang lebih efisien tanpa masukan/keluaran
termanual.
2.1.4.2 Sistem terpadu dengan data base
Sebuah sistem terpadu
berdasarkan pada anggapan bahwa harus ada integrasi antara data dan pengolahan.
Intergasi data dicapai melalui “data base”. Pada sebuah system pengolahan
informasi, “data base” terdiri dari semua data yang dapat dijangkau oleh
system. Pada SIM berdasarkan komputer, istilah “data base” biasanya dipakai
khusus untuk data yang dapat dijangkau secara langsung oleh komputer. Manajemen
sebuah “data base” adalah sebuah system perangkat lunak komputer yang disebut
sebagai sebuah system manajemen data base.
2.1.4.3
Pemanfaatan manajemen dan model keputusan
Tidaklah cukup bagi
seseorang bila hanya menerima data mentah atau ikhtisar data sekalipun saja.
Harus ada suatu cara untuk mengolah dan menyajikan data sedemikian rupa
sehingga hasilnya mengarah pada keputusan yang akan diambil. Hasilnya haruslah
mendorong pada keputusan. Metode untuk melaksanakan hal ini adalah mengolah
data dalam bentuk sebuah model keputusan. Contoh, sebuah keputusan investasi
dibandingkan pengeluaran modal baru harus diolah dalam bentuk sebuah model
pembelanjaan modal berdasarkan tingkat laba yang dipengaruhi kendala-kendala
sehubungan dengan ukuran dan resikonya.
2.2 Perkembangan Sistem Informasi Manajemen
Sesungguhnya, konsep sistem
informasi telah ada sebelum munculnya komputer. Sebelum pertengahan abad ke-20,
pada masa itu masih digunakan kartu punch, pemakaian komputer terbatas pada
aplikasi akuntansi yang kemudian dikenal sebagai sistem informasi
akuntansi.Namun demikian para pengguna – khususnya dilingkungan perusahaan
-masih mengesampingkan kebutuhan informasi bagi para manajer. Aplikasi akuntansi
yang berbasis komputer tersebut diberi nama pengolahan dataelektronik (PDE).
Pada tahun 1964, komputer generasi baru
memperkenalkan prosesorbaru yang menggunakan silicon chip circuitry dengan
kemampuanpemrosesan yang lebih baik. Untuk mempromosikan generasikomputer
tersebut, para produsen memperkenalkan konsep sisteminformasi manajemen dengan
tujuan utama yaitu aplikasi komputeradalah untuk menghasilkan informasi bagi
manajemen. Ketika itumulai terlihat jelas bahwa komputer mampu mengisi
kesenjanganakan alat bantu yang mampu menyediakan informasi manajemen.Konsep
SIM ini dengan sangat cepat diterima oleh beberapaperusahaan dan institusi
pemerintah dengan skala besar sepertiDepartemen Keuangan khususnya untuk
menangani pengelolaananggaran, pembiayaan dan penerimaan negara.Namun demikian,
para pengguna yang mencoba SIM pada tahap awalmenyadari bahwa penghalang
terbesar justru datang dari para lapisanmanajemen tingkat menengah – atas.
Perkembangan konsep ini masih belum mulus dan
banyak organisasi mengalami kegagalan dalam aplikasinya karena adanya
beberapahambatan, misalnya:
•
kekurangpahaman para pemakai tentang komputer,
•
kekurangpahaman para spesialis bidang informasi tentang bisnis
dan
peran manajemen,
•
relatif mahalnya harga perangkat komputer, serta
•
terlalu berambisinya para pengguna yang terlalu yakin dapatmembangun sistem
informasi secara lengkap sehingga dapatmendukung semua lapisan manajer.
Sementara konsep SIM terus
berkembang, Morton, Gorry, dan Keendari Massachussets Institute of Technology
(MIT) mengenalkan konsepbaru yang diberi nama Sistem Pendukung Keputusan
(Decision Support Systems - DSS). DSS adalah sistem yang menghasilkan informasi
yangditujukan pada masalah tertentu yang harus dipecahkan ataukeputusan yang
harus dibuat oleh manajer.
Perkembangan yang lain adalah munculnya
aplikasi lain, yaitu Otomatisasi Kantor (office automation - OA), yang
memberikanfasilitas untuk meningkatkan komunikasi dan produktivitas paramanajer
dan staf kantor melalui penggunaan peralatan elektronik.
Belakangan timbul konsep baru yang
dikenal dengan nama Artificial Intelligence (AI), sebuah konsep dengan ide
bahwa komputer bisa diprogram untuk melakukan proses lojik menyerupai otak
manusia.Suatu jenis dari AI yang banyak mendapat perhatian adalah ExpertSystems
(ES), yaitu suatu aplikasi yang mempunyai fungsi sebagaispesialis dalam area
tertentu.Semua konsep di atas, baik PDE, SM, OA, DSS, EIS, maupun AImerupakan
aplikasi pemrosesan informasi dengan menggunakankomputer dan bertujuan
menyediakan informasi untuk pemecahanmasalah dan pengambilan keputusan (Sutono,
2007).
2.3 Pemanfaatan Sistem Informasi Manajemen dalam Bidang
Bisnis
Internet dan teknologi
lainnya yang terhubung serta aplikasi-aplikasinya telah mengubah cara operasi
bisnis dan cara orang bekerja, sebaik bagaimana sistem informasi mendukung
proses bisnis, pengambilan keputusan, dan keuntungan kompetitif. Sehingga, saat
ini banyak bisnis menggunakan teknologi internet untuk penggunaan website yang
memungkinkan mereka dapat menjalankan proses bisnisnya dan membuat aplikasi
e-bisnis yang inovatif (O’Brien dan Marakas 2009).
E-bisnis didefinisikan sebagai penggunaan teknologi internet
untuk bekerja dan menguasai proses bisnis, e-commerce, dan enterprise
collaboration antara sebuah perusahaan dengan konsumennya, suplier, dan
stakeholder bisnis lainnya. Hakikat dari e-bisnis dapat digeneralisasikan
sebagai sebuah pertukaran nilai secara online. Semua pertukaran online
informasi, uang, sumber daya, jasa, atau kombinasi dari semuanya berada di
bawah payung e-bisnis. Perusahaan-perusahaan bergantung pada aplikasi e-bisnis
untuk (1) memperbaharui proses bisnis internal, (2) implementasi sistem
e-commerce dengan konsumen dan suplier mereka, dan (3) mempromosikan enterprise
collaboration antara tim bisnis dan tim kerja.
Enterprise collaboration
system melibatkan penggunaan software untuk mendukung komunikasi, koordinasi,
dan kolaborasi antara anggota tim network dan tim kerja. Sebuah bisnis mungkin
menggunakan intranet, internet, ekstranet, dan network lainnya untuk
mengimplemtasikan beberapa sistem. Sebagai contoh, karyawan dan konsultan
eksternal mungkin berasal dari sebuah virtual team yang mengunakan intranet
perusahaan dan internet untuk e-mail, video conference, e-discussion groups,
dan halaman web dari work-in-progress information untuk menggabungkan dalam
proyek bisnis.
E-commerce adalah
kegiatan-kegiatan bisnis yang menyangkut konsumen, manufaktur, service
providers dan pedagang perantara (intermediaries) dengan menggunakan
jaringan-jaringan komputer (komputer networks) yaitu internet
(www.binushacker.net). E-commerceatau bisa disebut perdagangan elektronik atau
e-dagang adalah penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa
melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan
komputer lainnya yang melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data
elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data
otomatis.
O’Brien dan Marakas (2009)
menyatakan bahwa e-commerce adalah menjual, membeli, memasarkan dan memebrikan
pelayanan pada produk , jasa, dan informasi pada network komputer yang
bermacam-macam. Saat ini, banyak bisnis yang menggunakan internet, ekstranet,
intranet, dan network lainnya untuk mendukung setiap tahap proses komersial,
termasuk semua bentuk promosi, penjualan, dan customer support dalam setiap
World Wide Web untuk keamanan internet dan mekanisme pembayaran yang meyakinkan
proses pengiriman dan pemabyaran. Sebagai contoh, sistem e-commerce termasuk
website internet untuk penjualan online, akses ekstranet untuk database
inventori oleh konsumen besar, dan penggunaan intranet perusahaan oleh
penjualan untuk mengakses record konsumen untuk customer relationship
management.
2.4 Internetworking (Internet)
Internetworking adalah suatu
bentuk hubungan kerjasama yang terjalin dengan menggunakan sarana teknologi
informasi yaitu jaringan kerja komputer (computer network) berbentuk internet,
ekstranet dan intranet. O’Brien dan Marakas (2009) menjelaskan bahwa bentuk
hubungan kerjasama yang terjalin padainternetworking adalah dengan menggunakan
sarana teknologi informasi yaitu jaringan kerja komputer (computer network)
berbentuk intranet, ekstranet dan internet. Intranet adalah jaringan komputer
yang penggunaannya sangat terbatas hanya untuk pihak-pihak tertentu dalam
perusahaan. Jaringan ini memungkinkan karyawan dalam suatu perusahaan dapat
saling berkomunikasi, berbagi informasi, bekerja sama dan melakukan aktivitas
lainnya yang dapat mendukung proses bisnis. Keseluruhan implementasi jaringan
tersebut merupakan bentuk kerja sama perusahaan, baik di dalam perusahaan
maupun dengan perusahaan lainnya.
Sedangkan ekstranet adalah
jaringan yang memanfaatkan teknologi internet, yang hanya sebatas menghubungkan
perusahaan dengan pemasok, pelanggan dan mitra bisnis dari perusahaan tersebut.
Jadi, ekstranet memungkinkan mitra bisnis suatu perusahaan untuk mengakses
situs web intranet tertentu dan database perusahaan.
Internet adalah suatu
jaringan komputer yang terhubung satu sama lain, yang dapat menjangkau ke
seluruh dunia (Seminar, 2004). Perusahaan biasanya memanfaatkan jaringan ini
untuk pemasaran, penjualan dan semua aplikasi yang berhubungan dengan
pelanggan. Aplikasi yang paling sering digunakan adalah situs website. Nugroho
(2004) berpendapat, website merupakan sekumpulan halaman (webpages), yang
dimulai dengan halaman depan (homepage), yang memberikan berbagai informasi,
iklan dan program interaksi.
Menurut O’Brien dan Marakas
(2009) dengan menggunakan internetworking perusahaan sebagai internetworked
enterprises dapat memperoleh bussines value antara lain:
·
Mengatasi hambatan geografis yaitu dengan menyediakan costumer service yang
lebih baik dengan mempersingkat waktu dalam memenuhi permintaan konsumen.
Selain itu hal ini dapat mempercepat cash flow sebab pembayaran sudah dilakukan
secara on line, karena perusahaan juga melakukan kerja sama dengan perusahaan
perbankan. Mendapatkanr evenue baru dari penjualan on line.
·
Mengatasi hambatan waktu, karena dengan menggunakan IT yang berbasis
jaringan, informasi yang dibutuhkan maupun informasi yang disampaikan dari
perusahaan kepada pihak-pihak terkait dapat dilakukan pada saat itu juga dalam
hitungan detik.
·
Mengatasi hambatan biaya, kolaborasi antara perusahaan dengan bussines
partner (customer dan supplier) serta para pekerja dapat dilakukan dengan lebih
efisien dengan menggunakan intranet, ekstranet dan internet. Karena komunikasi
yang terjalin baik dengan bussines partner ataupun dengan para pekerja
berlangsung secara interaktif maka kualitas bisnis dan pelayanan yang
dihasilkan dapat lebih baik. Pada akhirnya mampu menarik konsumen-konsumen
baru, karena pemasaran yang diterapkan sudah berbasis web yang dapat diakses
secara global.
·
Mengatasi hambatan struktural, yaitu dengan mendukung linkages untuk
mecapai keunggulan yang kompetitif. Dengan adanya bisnis yang berbasis
e-commerce website maka pelaksanaan transaksi terhadap supplier dancustomer
dapat dilakukan perusahaan dengan lebih fleksibel. Selain itu secara tidak
langsung perusahaan juga dapat membantu menumbuhkan kesetiaan customer dan
supplier melalui peningkatan pelayanan yang berbasis web tersebut. Sebagai
contoh baik supplier,customer ataupun pekerja sekalipun dapat dengan mudah
menyampaikan saran maupun keluhan-keluhan demi peningkatan kenyamanan
pelayanan, dengan menghiraukan jabatan struktural dan organisasi. Hilangnya
hambatan struktural ini dapat membantu terbentuknya pasar baru dan jaringan
distribusi yang lebih luas.
2.5 Peran Sistem Informasi Manajemen dalam Sebuah
Perusahaan
Sistem informasi memiliki
peran yang sangat penting dalam sebuah organisasi. sistem informasi memiliki
peran dalam menunjang kegiatan bisnis operasional, menunjang manajemen dalam
pengambilan keputusan, dan menunjang keunggulan strategi kompetetif organisasi.
Peran sistem informasi
manajemen untuk mencapai keunggulan strategis dapat dicontohkan pada suatu
perusahaan yang mutuskan untuk mengubah seluruh datanya menjadi basis data
dengan alat penghubung standar (seperti alat penghubung browser web) sehingga
memungkinkan berbagi informasi dengan para sekutu-sekutu bisnis dan
pelanggannnya. Basis data yang terstandarisasi dan dapat diakses melalui
browser web mencerminkan pergeseran posisi perusahaan secara strategis.
Persaingan merupakan kunci
penentu keberhasilan sebuah organisasi bisnis. Strategi persaingan yang
diterapkan oleh bisnis/industri mampu memberikan keunggulan organisasi, dengan
memperhatikan faktor biaya, mutu dan kecepatan proses. Keunggulan kompetitif
akan membawa organisasi pada kemampuan mengendalikan pasar dan meraih
keuntungan usaha. Strategi bisnis menjadi pusat yang mengendalikan strategi
organisasi dan strategi informasi. Perubahan pada salah satu strategi
membutuhkan penyesuaian, agar tetap setimbang.
Hubungan antara strategi
kompetitif perusahaan dan manfaat penggunaan sistem informasi dikembangkan
melalui beberapa lapisan, mulai dari perencanaan, analisa dan perancangan.
Sejalan dengan semakin luasnya pemanfaatan teknologi informasi di lingkungan
bisnis, maka pemisahan antara teknologi informasi dan strategi kompetitif
perusahaan semakin tidak terlihat. Hal ini karena seluruh strategi kompetitif
perusahaan harus memiliki teknologi informasi.
Strategi perusahaan berbasis
sistem informasi perlu dibuat karena sumber daya yang dimiliki perusahaan
sangat terbatas, sehingga harus dimanfaatkan secara optimal. Strategi ini juga
digunakan untuk meningkatkan daya saing atau kinerja perusahaan karena para
kompetitor memiliki sumberdaya teknologi yang sama dan memastikan bahwa aset
teknologi informasi dapat dimanfaatkan secara langsung maupun tidak langsung
dalam meningkatkan profitabilitas perusahaan, baik berupa peningkatan
pendapatan mapun pengurangan biaya. Selain itu, strategi perusahaan berbasis
sistem informasi digunakan untuk mencegah terjadinya kelebihan atau kekurangan
investasi serta menjamin bahwa teknologi informasi yang direncanakan
benar-benar menjawab kebutuhan bisnis perusahaan akan informasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Artikel SIM (Sistem Informasi Manajemen). http://nicohernawan.wordpress.com,
(Diakses pada tanggal 19 Mei 2014).
Pengertian dan Definisi SIM. http://definisiarti.blogspot.com/2012/03/pengertian-dan-definisi-SIM.html,
(Diakses pada tanggal 19 Mei 2014).
Pengertian Sistem Informasi Manajemen Menurut Para Ahli. http://ediharukaze.blogspot.com/2013/10/Pengertian-Sistem-Informasi-Manajemen-Menurut-Para-Ahli.html,
(Diakses pada tanggal 19 Mei 2014).
Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Sebuah Perusahaan. http://iamreiken-hirameki2gind.blogspot.com/2013/10/peranan-sistem-informasi-manajemen.html,
(Diakses pada tanggal 19 Mei 2014).