- Back to Home »
- Tugas »
- Dasar-Dasar Agronomi : Budidaya Tanaman Padi di Dataran Tinggi
Posted by : Zero Kun
17 Jan 2015
Budidaya Tanaman Padi di Dataran Tinggi
1. Sejarah
Singkat
Padi
merupakan tanaman pangan berupa rumput berumpun. Tanaman pertanian kuno berasal
dari dua benua yaitu Asia dan Afrika Barat tropis dan subtropis. Bukti sejarah
memperlihatkan bahwa penanaman padi di Zhejiang (Cina) sudah dimulai pada 3.000
tahun SM. Fosil butir padi dan gabah ditemukan di Hastinapur Uttar Pradesh
India sekitar 100-800 SM. Selain Cina dan India, beberapa wilayah asal padi
adalah, Bangladesh Utara, Burma, Thailand, Laos, Vietnam.
2. Jenis
Tanaman
Divisi :
Spermatophyta
Sub divisi : Angiospermae
Kelas :
Monotyledonae
Keluarga : Gramineae (Poaceae)
Genus :
Oryza
Spesies : Oryza spp.
Terdapat 25 spesies Oryza, yang dikenal adalah O.
sativa dengan dua subspesies yaitu Indica
(padi bulu) yang ditanam di Indonesia dan Sinica
(padi cere). Padi dibedakan dalam dua tipe yaitu padi kering (gogo) yang
ditanam di dataran tinggi dan padi sawah di dataran rendah yang memerlukan penggenangan.
3. Padi
Gogo
Padi gogo ialah padi yang ditanam di tanah tegalan
atau juga disebut padi tegalan. Sedang yang dimaksud tegalan ialah tanah kering
yang terletak di sekitar daerah pemukiman (desa), yang karena keadaannya
sehingga tidak dapat diubah menjadi sawah. Penanaman padi tegalan banyak
dijumpai di pulau Jawa dan Madura.
4. Ilim
1. Tumbuh di daerah
tropis/subtropis pada 45 derajat LU sampai 45 derajat LS dengan cuaca panas dan
kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan.
2. Rata-rata curah hujan
yang baik adalah 200 mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun. Padi dapat ditanam di
musim kemarau atau hujan. Pada musim kemarau produksi meningkat asalkan air
irigasi selalu tersedia. Di musim hujan, walaupun air melimpah prduksi dapat
menurun karena penyerbukan kurang intensif.
3. Di dataran rendah
padi memerlukan ketinggian 0-650 m dpl dengan temperatur 22-27oC
sedangkan di dataran tinggi 650-1.500 m dpl dengan temperatur 19-23oC.
4. Tanaman padi
memerlukan penyinaram matahari penuh tanpa naungan.
5. Angin berpengaruh
pada penyerbukan dan pembuahan tetapi jika terlalu kencang akan merobohkan
tanaman.
5. Pengolaan
Tanah
Waktu yang baik untuk pengerjaan tanah pertama kali
adalah waktu sebelum adanya hujan atau pada akhir musim kemarau. Jadi,
kira-kira akhir bulan Oktober atau permulaan bulan November. Alat-alat yang
dibutuhkan untuk mengolah tanah ini sama seperti alat-alat yang dipakai pada
pengolahaan padi sawah, misalnya cangkul, bajak, dan garu. Tanah tegalan yang
akan di pakai harus bersih dari rumput-rumputan. Saluran-saluran pembuangan air
dibuat, pematang-pematang juga perlu diatur kembali. Sesudah pembersihan
selesai, tanah lalu dibajak, bagian-bagian tanah yang tidak bisa dibajak,
misalnya sudut-sudut petakan dan berbatu bisa dikerjakan dengan dicangkul.
Untuk tanah normal pembajakan dilakukan 2 kali, tetapi untuk tanah berat
pembajakan dilakukan sampai 3 kali. Untuk menghancurkan gumpalan-gumpalan tanah
dan sekaligus meratakan, dikerjakan dengan garu. Menggaru biasanya dilakukan 2
atau 3 kali, sampai tanah menjadi halus dan memungkinkan utuk ditanami.
6. Penanaman
Pada penanaman padi, penggunaan biji yang akan
ditanam harus diperhatikan, sebaiknya dipakai bibit unggul, misalnya jenis
Gama, Kartuna, dan Rantai Mas. Walaupun benih yang dipakai sudah merupakan
unggulan, namun sebaiknya bibit itu harus dipilih lagi sehinggas diperoleh
bibit yang betul-betul baik.
Kriteria bibit
yang baik antara lain :
• Bibit harus betul-betul tua dan kering
• Dipilih biji yang besar-besar dan bernas
• Bibit harus murni artinya tidak tercampur kotoran
atau bibit jenis lain
• Bibit harus bebas dari hama dan penyakit
Agar bibit bebas dari hama dan penyakit, terutama
adanya gangguan hama dan penyakit di dalam tanah, sebelum ditanam, bibit harus
diobati terlebih dahulu.
Obat yang digunakan untuk mengobati bibit biasanya aldrin, 1 kg bibit cukup diobati dengan 12 gram aldrin. Jadi tegalan 1 hektar yang kira-kira memerlukan 30-40 kg bibit cukup dengan aldrin 0,5 kg. caranya\, aldrin dicairkan dengan air lalu diaduk dengan benihnya dengan menggunakan alat pengaduk obat yang berbentuk drum.
Obat yang digunakan untuk mengobati bibit biasanya aldrin, 1 kg bibit cukup diobati dengan 12 gram aldrin. Jadi tegalan 1 hektar yang kira-kira memerlukan 30-40 kg bibit cukup dengan aldrin 0,5 kg. caranya\, aldrin dicairkan dengan air lalu diaduk dengan benihnya dengan menggunakan alat pengaduk obat yang berbentuk drum.
Cara menanamnya biasanya dengan ditugalkan, atau
dengan menggunakan alat yang membuat larikan sekaligus membuat lubang.
• Dalamnya lubang rung lebih 4 cm
• Jarak tanam antara 25 x 25 cm atau 30 x 30 cm
• Tiap lubang diisi dengan 4-5 biji.
Bibit yang telah ditanam, tutup dengan tanah tipis
saja, karena kalau terlalu tebal bibit tidak akan tumbuh.
7. Penyiangan
Rumput-rumput yang telah tumbuh disekitar tanaman
harus segera dicabut atau disiangi. Alat yyang digunakan dengan tangan antara
lain, cangkul maupun sabit. Waktu penyiangan apabila tanaman sudah berumur 3
minggu. Pada saat penyiangan dilakukan juga penggemburan tanah.
8. Pemupukan
Pemupukan yang diberikan dapat berupa pupuk alam
(kompos, maupun pupuk hijau) dan pupuk buatan. Pupuk alam diberikan sebelum
tanam, tanah seluas 1 ha membutuhkan 10 ton pupuk kandang.
Pupuk kandang diberikan 2 kali, yaitu; 1). Pertama
diberikan apabila tanaman sudah berumur 3-4 minggu setelah penyiangan pertama ;
2). Kedua diberikan apabila tanaman sudah berumur 6-8 minggu setelah penyiangan
kedua.
Pupuk diberikan disekitar tanaman, caranya dapat
dengan membuat lubang memanjang mengikuti baris tanaman. Banyak pupuk yang
harus diberikan untuk tanah seluas 1 ha, yaitu : Urea 150 kg; DS 200 kg; zk 250.
Pemberantasan hama/penyakit ; Hama yang berupa babi
hutan dan burung dapat dihalau menggunakan jebakan atau barang-barang yang
dapat mengusirnya. Tikus diberantas dengan phosphid yang dicampurkan pada
beras/jagung yang kemudian dipasangkan di muka lubang atau di tempat mereka
menyerang. Wang sangit dan ulat disemprot dengan endrin atau diazinon dengan
campuran 1-2 cc dalam 1 liter air