- Back to Home »
- Tugas »
- Fisiologi Tumbuhan : Perbedaan Tumbuhan C4 dan CAM
Posted by : Zero Kun
21 Jan 2015
Perbedaan Tumbuhan C4 dan CAM
A.) Tanaman C4
Tanaman C4 dinamakan demikian karena tumbuhan itu
mendahului siklus calvin dengan fiksasi karbon cara lain yang membentuk senyawa
berkarbon-empat sebagai produk pertamanya. Beberapa ribu spesies dalam
sedikitnya 19 famili menggunakan jalur C4. Di antara tanaman C4 yang penting
untuk pertanian adalah tebu dan jagung, anggota family rumput.
Dalam tanaman C4, terdapat dua jenis sel fotosintetik yang jelas berbeda,
yaitu :
1. Sel selundang berkas pembuluh
Sel selundang
berkas pembuluh disusun menjadi kemasan yang sangat padat di sekitar berkas
pembuluh.
2. Sel mesofil
Sel mesofil
adalah sel di antara selundang berkas
pembuluh dan permukaan daun. Siklus calvin terbatas pada kloroplas selundang
berkas pembuluh. Akan tetapi, siklus ini didahului oleh masuknya CO2 ke dalam
senyawa organic dalam mesofil. Langkah pertama ialah penambahan CO2 pada
fosfoenolpiruvat (PEP) untuk membentuk produk berkarbon-empat yaitu
oksaloasetat. PEP merupakan enzym pengikat CO2 pada tanaman C4 dan tidak dapat mengikat O2, sehingga tidak
terjadi kompetisi antara CO2 dan O2. CO2
yang sudah terikat oleh PEP kemudian ditransfer ke sel-sel "bundle
sheath" (sekelompok sel-sel di sekitar xylem dan phloem) dimana kemudian
pengikatan dengan RuBP terjadi. Karena tingginya konsentasi CO2 pada sel-sel
bundle sheath ini, maka O2 tidak mendapat kesempatan untuk bereaksi dengan
RuBP, sehingga fotorespirasi sangat kecil dan sangat rendah, PEP mempunyai daya
ikat yang tinggi terhadap CO2, sehingga reaksi fotosintesis terhadap CO2 di
bawah 100 m mol m-2 s-1 sangat tinggi. Laju assimilasi tanaman C4 hanya
bertambah sedikit dengan meningkatnya CO2.
Tumbuhan
dengan jalur C4 umumnya mempunyai laju fotosintesis yang lebih tinggi
dibandingkan dengan tumbuhan C3, terutama dalam intensitas cahaya tinggi.
Pada tumbuhan
C4 terjadi peningkatan efisiensi fotosintesis, factor utama penyebabnya adalah
tidak adanya fotorespirasi (respirasi dalam cahaya) yang dapat diukur. Fotorespirasi itu mengakibatkan hilangnya CO2
dalam jaringan fotosintetik dan merupakan sumber utama pengeluaran CO2 oleh
tumbuhan C3 dalam cahaya.
Tebu
(Saccharum officinarum), jagung (Zea mays), sorgum, rumput Bermuda, rumput
Prairie dan tumbuhan tertentu lain tidak mengikat karbon dioksida secara
langsung. Pada tumbuhan ini senyawa pertama yang terbentuk setelah jangka waktu
pelaksanaan fotosintesis yang sangat pendek, bukanlah senyawa 3C asam
fosfogliserat (PGA), melainkan senyawa 4C asam oksaloasetat (OAA). Metode
alternatif fiksasi karbon dioksida untuk fotosintesis ini disebut jalur
Hatch-Slack. Tumbuhan yang menggunakan jalur ini disebut tumbuhan C4 atau
tumbuhan 4 karbon. Tumbuhan dikotil yang termasuk kelompok tumbuhan C4 antara
lain beberapa jenis gulma, bayam, pigweed.
Jalur fiksasi
karbon dalam proses fotosintesis tanaman C-4 sedikit berbeda dengan pada
tanaman C-3. Fiksasi karbon tanaman C-4 sering disebut siklus Hatch and Slack
karena yang menemukan jalur fiksasi ini adalah kedua ilmuwan tersebut. disebut
sebagai spesies C-4 karena hasil pertama fotosintesis dalam mesofil daun adalah
molekul dengan 4 atom C.
B.)
Tanaman CAM (Crassulacean Acid Metabolism)
Tumbuhan CAM
adalah tumbuhan yang dapat berubah seperti tumbuhan C3 pada saat pagi hari
(suhu rendah) dan dapat berubah seperti tumbuhan C4 pada siang hari dan malam
hari. Tumbuhan CAM adalah tumbuhan yang stomatanya membuka pada malam hari dan
menutup pada siang hari, memiliki laju fotosintesis yang rendah bila dibandingkan
dengan tanaman C3 dan C4.
Tumbuhan CAM,
pada kelompok ini penambatan CO2 seperti pada tanaman C4,
tetapi dilakukan pada malam hari dan dibentuk senyawa dengan gugus 4-C. Pada
siang hari pada saat stomata dalam keadaan tertutup terjadi dekarboksilase
senyawa C4 tersebut dan penambatan kembali CO2 melalui kegiatan
Rudp karboksilase. Jadi tumbuhan CAM mempunyai beberapa persamaan dengan
kelompok C4 yaitu dengan adanya dua tingkat sistem penambatan CO2.
Pada C4 terdapat pemisahan ruang sedangkan pada CAM pemisahannya bersifat
sementara. Yang termasuk golongan tumbuhan CAM adalah Crassulaceae,
Cactaceae, Bromeliaceae, Liliaceae, Agaveceae, Ananas comosus, dan Oncidium
lanceanum. Beberapa tumbuhan CAM dapat beralih ke jalur C3 bila keadaan
lingkungan lebih baik.
Beberapa spesies tumbuhan mempunyai sifat yang berbeda
dengan kebanyakan tumbuhan lainnya, yakni tumbuhan ini membuka stomatanya pada
malam hari dan menutup pada siang hari. Kelompok tumbuhan ini umumnya adalah
tumbuhan jenis sukulen yang tumbuh di daerah kering. Dengan menutupnya stomata
pada siang hari membantu tumbuhan ini menghemat air, dapat mengurangi laju
transpirasinya, sehingga lebih mampu beradaptasi pada daerah kering tersebut.
Selama malam hari, ketika stomata tumbuhan itu terbuka, tumbuhan ini mengambil
CO2 dan memasukkannya kedalam berbagai asam organik. Cara
fiksasi karbon ini disebut metabolisme asam krasulase, atau crassulacean
acid metabolisme (CAM).Dinamakan demikian karena metabolisme ini pertama
kali ditemukan pada tumbuhan dari familia crassulaceae.
Jalur CAM serupa dengan jalur C4 dalam hal
karbondioksida terlebih dahulu dimasukkan kedalam senyawa organik intermediet
sebelum karbondioksida ini memasuki siklus Calvin. Perbedaannya ialah bahwa
pada tumbuhan C4, kedua langkah ini terjadi pada ruang yang terpisah. Langkah
ini terpisahkan pada dua jenis sel. Pada tumbuhan CAM, kedua langkah dipisahkan
untuk sementara. Fiksasi karbon terjadi pada malam hari, dan siklus calvin
berlangsung pada siang hari.
Tumbuhan CAM adalah tumbuhan sukulen yang pada umumnya
tidak memiliki lapisan sel palisade yang teratur. Sel daun dan ranting
merupakan sel mesofil bunga karang. Terdapat sel bundle sheath tetapi sel
tersebut tidak banyak berbeda dengan sel mesofil. Pada CAM, pembentukan asam
malat pada malam hari, dibarengi dengan penguraian gula, pati, atau polimer
glukosa yang mirip dengan pati.
Tumbuhan CAM (Crassulation Acid Metabolisme) pada
dasarnya adalah tumbuhan sukulen yaitu tumbuhan yang berdaun atau berbatang
tebal yang bertranspirasi rendah. Dalam kondisi kering, stomatanya pada malam
hari akan terbuka untuk mengabsorbsi CO2 dan menutup pada siang
hari untuk mengurangi transpirasi. Fiksasi CO2 tanaman CAM sama
seperti tanaman C4, hanya saja terjadinya pada malam hari dan energi yang
dibutuhkan diperoleh dari glikolisis. Namun dalam kondisi cukup lemah, banyak
spesies CAM mengubah fungsi stomata dan karboksilasi seperti tumbuhan C3.
Tumbuhan CAM (Crassulation Acid Metabolisme) juga mempunyai metode
fisiologis untuk mereduksi kehilangan air dan menghindari kekeringan.
Proses fotosintesis tanaman CAM pada dasarnya
merupakan kombinasi antara fotosintesis tanaman C-3 dengan fotosintesis tanaman
C-4. Tanaman CAM (Crassulacean Acid Metabolism) merupakan golongan tanaman yang
memiliki daun yang berdaging. Karakteristik fisiologis tanaman CAM adalah
mealkukan pembukaan stomata pada malam hari untuk menekan adanya transpirasi
yang berlebihan pada siang hari. Pembukaan stomata pada malam hari berdampak
pada waktu difusi CO2 yang hanya bisa dilakukan pada malam hari yang juga
berpengaruh terhadap fotosintesis yang dilakukan.
Seperti pada fiksasi karbon tanaman C-4, hasil
pertama fotosintes berupa molekul dengan 4 atom karbon yaitu asam oksaloasetat.
Tidak seperti tanaman C-4 yang fiksasi karbonnya berlangsung di dua tempat
(mesofil dan sel bundle sheet), fiksasi karbon CAM berlangsung di dua waktu,
siang dan malam.
Pada malam hari, pati pati diurai dalam respirasi
(glikolisis) menjadi PEP. PEP yang terbentuk ini kemudian menangkap CO2 dari
udara dan mengubah CO2 tersebut menjadi asam oksaloasetat yang memiliki 4 atom
C. Oksaloasetat kemudian diubah menjadi malat dengan bantuan enzim malat
dehidrogenase dan pereduksi NADH. Malat yang terbentuk kemudian disimpan dalam
bentuk asam malat di dalam vakuola. Dan pada siang hari, malat diangut
keluar dari vakuloa untuk didekarboksilasi menjadi CO2 dan piruvat. Piruvat diubah
menjadi pati yang pada malam hari diubahn menjadi PEP. CO2 kemudian difiksasi
oleh rubisco menjadi 3-PGA. 3-PGA yang nantinya masuk ke dalam siklus
calvin seperti pada C-3 da diubah menjadi gula.
Tumbuhan CAM mempunyai karakter mampu hidup pada suhu
tinggi (35 sampai dengan 50 derajat) biasanya lingkungan gurun. Contoh
tumbuhannya adalah kaktus dan nanas memiliki adaptasi fotosintesis yang berbeda
dibandingkan tanaman lain yang berdaun tipis.
Stomata yang menutup pada siang hari membuat tumbuhan
mampu menekan penguapan sehingga menghemat air, tetapi mencegah masuknya CO2.
Saat stomata terbuka pada malam hari, CO2 di sitoplasma sel-sel
mesofil akan diikat oleh PEP (Phospo Eno Piruvat) dengan bantuan enzim PEP
karboksilase CO2 difiksasi oleh PEP sehingga terbentuk Asam
Oksaloasetat.
Oksaloasetat ini kemudian diubah menjadi Asam malat yang
mempunyai 4atom C (persis seperti tumbuhan C-4). Selanjutnya malat yang
terbentuk disimpan dalam vakuola sel mesofil hingga pagi hari.
Pada siang hari saat reaksi terang menyediakan ATP dan
NADPH untuk siklus Calvin-Benson, Asam Malat dipecah lagi menjadi CO2 dan
Asam Piruvat yang selanjutnya dijadikan PEP. Dengan terbentuknya CO2 maka
masuklah CO2 itu ke siklus Calvin-Benson di stroma kloroplas ,
molekul CO2 segera di fiksasi oleh RuBP menjadi PGA kemudian
dijadikan Triosa dan jadilah produk Karbohidrat.
Pada C4 terdapat pemisahan ruang sedangkan pada CAM
pemisahannya bersifat sementara.Termasuk golongan CAM adalah Crassulaceae,
Cactaceae, Bromeliaceae, Liliaceae, Agaveceae, Ananas comosus, dan Oncidium
lanceanum.
Beberapa tanaman CAM dapat beralih ke jalur C3 bila
keadaan lingkungan lebih baik. Beberapa spesies tumbuhan mempunyai sifat yang
berbeda dengan kebanyakan tumbuhan lainnya, yakni tumbuhan ini membuka
stomatanya pada malam hari dan menutupnya pada siang hari. Kelompok
tumbuhan ini umumnya adalah tumbuhan jenis sukulen yang tumbuh di daerah
kering.
Tumbuhan CAM adalah tumbuhan yang dapat berubah
seperti tumbuhan C3 pada saat pagi hari (suhu rendah) dan dapat berubah seperti
tumbuhan C4 pada siang hari dan malam hari. Tumbuhan CAM adalah tumbuhan yang
membuka pada malam hari dan menutup pada siang hari, memiliki laju fotosintesis
yang rendah bila dibandingkan dengan tumbuhan C3 dan C4.
Tanaman C3
(Daur Calvin)
|
Tanaman C4
(Daur Hatch-Slack)
|
Tanaman CAM
(Metabolisme Asam Crassulaceae)
|
·
Produk awal reduksi CO2(fiksasi CO2) adalah asam
3-fosfogliserat atau PGA.
·
Terdiri atas sekumpulan reaksi kimia yang berlangsung di dalam stroma
kloroplas yang tidak membutuhkan energi dari cahaya mataharai secara
langsung.
·
Sumber energi yang diperlukan berasal dari fase terang fotosintesis.
·
Memerlukan energi sebanyak 3 ATP.
·
PGAL yang dihasilkan dapat digunakan dalam peristiwa yaitu sebagai bahan
membangun komponen struktural sel, untuk pemeliharaan sel dan disimpan dalam
bentuk pati.
|
·
Produk awal reduksi CO2(fiksasi CO2) adalah asam
oksaloasetat, malat, dan aspartat ( hasilnya berupa asam-asam yang berkarbon
C4).
·
Reaksinya berlangsung di mesofil daun, yang terlebih dahulu bereaksi
dengan H2O membentuk HCO3 dengan bantuan enzim
karbonik anhidrase.
·
Memiliki sel seludang di samping mesofil.
·
Tiap molekul CO2 yang difiksasi memerlukan 2 ATP.
·
Tanaman c4 juga mengalami siklus calvin seperti peda tanaman C3 dengan
bantuan enzim Rubisko
|
·
Memiliki daun yang cukup tebal sehingga laju transpirasinya rendah.
·
Stomatanya membuka pada malam hari.
·
Pati diuraikan melalui proses glikolisis dan membentuk PEP.
·
CO2 yang masuk setelah bereaksi dengan air seperti pada
tanaman C4difiksasi oleh PEP dan diubah menjadi malat.
·
Pada siang hari malat berdifusi secara pasif keluar dari vakuola dan
mengalami dekarboksilasi.
·
Melakukan proses yang sama dengan tanaman C3 pada siang hari yaitu daur
Calvin.
·
Melakukan proses yang sama dengan tanaman C4 pada malam hari yaitu daur
Hatch – Slack.
|