Popular Post

Archive for Desember 2014

Guilty Crown: Them Song and lyric (Release My Soul by Aimee Blackschleger )

By : Zero Kun
Ouhayo Gozaimasu Minna~~~
Pagi hari ini mimin  mau share lagu asyik neh, emang seh gak cepet nyanyiannya alias slow,..
Tapi~ Meski slow tetep aja ajib lagunya gan artinya pun ajib and jadi lagu kesukaan mimin kalo lagi galau ^_^

Mau tau lagunya apa?
Lagu ini merupakan Them Song dari anime bernama GUILTY CROWN, emang seh bukan opening atau ending, namun karena THEME SONG lah makanya lagu ini gak akan diganti-ganti hingga animenya end.

Langsung aja dah download lagunya nih
Aimee Blackschleger - Release My Soul.MP3

Nah klo dah download, bingung mau nyanyi karena gak tau LYRIC ??
Nah kalo gitu baca aja lyricnya sambil nynyi

LYRIC RELEASE MY SOUL by ANIME BLACKSCHLEGER

Oh take a look in the mirror, you look so sad 
It's so cold like that winter market we used to go 
I don't cry anymore but I feel so hurt 

Oh take a look in the mirror, you look so sad 
It's so cold like that winter market we used to go 
I don't cry anymore but I feel so hurt 

This could be love again 
All I need is you 
Come back, I'm waiting anytime the heavy rains come 
Still I miss days with you 
I can't look into your face 
Oh Feeling blue and looking back again 
Please come back to me 

***********************************************

Oh take a look in the mirror, you look so sad 
It's so cold like that winter market we used to go 
I don't cry anymore but I feel so hurt 

Oh take a look in the mirror, you look so sad 
It's so cold like that winter market we used to go 
I don't cry anymore but I feel so hurt 

This could be love again 
All I need is you 
Come back, I'm waiting anytime the heavy rains come 
Still I miss days with you 
I can't look into your face 
Oh Feeling blue and looking back again 
Please come back to me

***********************************************

To stay with you always 
You're the world to me 
And dreaming on 
So you can take my sword for you 
Oh How do you feel so fine 
You're the world to me 
And dream on 
You stole my heart so long ago 
Oh I release my soul 
So you feel my song

Tag : ,

Aura Kingdom : Game Online Menarik

By : Zero Kun
Yahoo~ Selamat malam sabtu minna hahaha :D
Pada gak ada kerjaan neh? Yuk maen game online bareng aja :3
Kali ini mimin bakal bahas game Aura Kingdom ,
Tapi, kalian pada Udah pada kenal gak game Aura Kingdom  ? 

Kalo lom kenal, neh mimin jelasin singkat
"Aura Kingdom yang juga dikenal dengan Fantasy Frontier Online, merupakan game fantasy dengan gambar anime sehingga karakternya mirip tokoh-tokoh anime. Berbeda dengan game Dragon Nest yang mimin bahas kemaren-kemaren, game ini gak mengharuskan kalian lincah dalam mencet tombol, game ini lebih santai dibanding Dragon Nest. Mengapa santai? Karena kalo kita ngehit momon kita hanya tinggal klik kanan sekali ke momon jadi karakter kita auto hit namun kita yang mengontrol skillnya."

Dalam game ini terdapat 12 kelas (job) sehingga kalian gak pada bosan maenninnya, nah apa aja kelas tersebut :

  1. Guardian = Karakter dengan pedang dan tameng sehingga memiliki pertahanan (DEF) yang tinggi dibanding yang lain.
  2. Duelist = Pengguna 2 pedang dengan kecepatan (EVA) yang tinggi seperti ninja.
  3. Ravager = Pengguna 2 kapak dengan kekuatan (DMG) penghancur yang tinggi.
  4. Wizard = Pengguna tongkat untuk merepal sihir, serangannya merupakan serangan element.
  5. Sorcerer = Perepal mantera (rune) dari "ancient tomes" dan "grimoires", dengan kemampuan memberi dampak debuff ke musuh.
  6. Bard = Pemusik yang menyerang dengan nyanyian, dengan kemampuan peningkat stat dan pemberi debuff musuh.
  7. Grenadie = Penggunan canon dengan kemampuan membuat perangkat seperti "kamera kecil" yang membantu dalam bertarung.
  8. Gunslinger = Pengguna 2 pistol dengan serangan berkekuatan besar dan kecepatan serang yang tinggi.
  9. Brawler = Pengguna cakar dengan kemampuan refleks tinggi dan kecepatan reaksi.
  10. Ranger = Pengguna panah dengan kemampuan charge skill sehingga berdampak besar.
  11. Ronin = Pengguna katana/tachi dengan daya serang kuat untuk 1 target.
  12. Necromancer = Pengguna sabit dengan kemampuan men-summon "pets=peliharaan" yang membantu dalam bertarung.

Nah selain itu disini ada juga tunggangan yang bantu kita keliling dunia
dan juga Pet yang disini namanya Eidolon

Gimana tertarik ? Tapi pengen maen namun takut nge-lag? Nih sistem requirementsnya
Tenang aja gan, game ini pengaturannya kompleks, jadi bisa dimaenin di layar bahkan 800x600p.

Oke gitu aja yang dapat mimin beritau dikesempatan kali ini, soalnya mimin juga baru maen jadi kita sama-sama belajar ya :D
Nick mimin : ZeroMaru
Server : Chimera

Untuk lebih lengkap silahkan kunjungi website Aura Kingdom
Oh ya kalo mau download harus register dulu trus download gamenya make aplikasi buatan mereka hehehe

Jaa Mata Ashita Nee~~~
Tag : , ,

Genetika : Genom, Struktur Kromosom dan Genom Prokariotik dan Eukariotik

By : Zero Kun
BAB I
PENDAHULUAN
1.1    Latar Belakang
Analisis hasil percobaan persilangan yang dilakukan oleh Mendel telah memberikan pemahaman bahwa satuan-satuan herediter yang mengatur pemunculan sifat atau fenotipe individu bersifat diskrit (terpisah satu sama lain). Sebagai contoh, sifat tinggi tanaman kacang ercis diatur oleh pasangan gen D dan d, sedangkan bentuk bijinya diatur oleh pasangan gen W dan w. Demikian pula, sejumlah sifat lainnya diatur oleh pasangan-pasangan gen tersendiri. Jadi, masing-masing pasangan gen tersebut merupakan satuan-satuan herediter yang terpisah satu sama lain
Meskipun demikian, ketika itu belum dapat diungkapkan mekanisme transmisi gen dari satu generasi ke generasi berikutnya. Dalam hukum Mendel I(segregasi) hanya disebutkan bahwa tiap pasangan gen akan dipisahkan ke dalam gamet-gamet yang terbentuk. Selanjutnya, rekombinasi gen akan berlangsung pada saat terjadi penggabungan gamet jantan dengan gamet betina melalui perkawinan. Begitu juga, hukum Mendel II (pemilihan bebas) hanya mengemukakan bahwa segregasi pasangan gen yang satu tidak bergantung kepada segregasi pasangan gen lainnya.
Beberapa tahun kemudian barulah diketahui bahwa gen terdapat di dalam struktur intranukeus yang dinamakan kromosom (chromo=warna ; soma=badan). Salah satu kelompok peneliti, T.H. Morgan dan koleganya, melalui studi pada lalat buah Drosophila melanogaster mengajukan konsep bahwa gen merupakan satuan-satuan diskrit (terpisah satu sama lain) di dalam  kromosom.
Oleh karena gen terdapat di dalam kromosom, maka untuk mempelajari mekanisme transmisi gen perlu dilakukan pengamatan terhadap perilaku kromosom, khususnya selama berlangsungnya pembelahan  sel.

1.2      Rumusan Masalah
1.      Apa itu genom?
2.      Bagaimana struktur daripada kromosom?
3.      Apakah  perbedaan dari genom eukariotik dan prokariotik?
1.3         Tujuan
1.        Kita dapat mengetahui tentang genom
2.        Kita dapat mengetahui bagaimana struktur daripada kromosom
3.        Kita dapat mengetahui perbedaan dari genom eukariotik dan prokariotik
BAB II
PEMBAHASAN
2.1    Pengertian Genom
Genom (Ing. genome), dalam genetika dan biologi molekular modern, adalah keseluruhan informasi genetik yang dimiliki suatu sel atau organisme, atau khususnya keseluruhan asam nukleat yang memuat informasi tersebut. Secara fisik, genom dapat terbagi menjadi molekul-molekul asam nukleat yang berbeda (sebagai kromosom atau plasmid), sementara secara fungsi, genom dapat terbagi menjadi gen-gen. Istilah genom diperkenalkan oleh Hans Winkler dari Universitas Hamburg, Jerman, pada tahun 1920, mungkin sebagai gabungan dari kata gen dan kromosom atau dimaksudkan untuk menyatakan kumpulan gen.
Genom adalah gugus atau himpunan gen lengkap dari suatu organisme yang mengendalikan keseluruhan metabolisme sehingga organisme tersebut dapat hidup dengan sempurna. Genom terdiri dari satu set lengkap kromosom yang  diturunkan dari tetuanya. Banyaknya gen yang terdapat dalam suatu genom berbeda antar organisme. Semakin rumit suatu organisme, semakin banyak gen yang dikandung di dalam genomnya.  Istilah genom dipakai untuk menunjukkan keseluruhan kode genetik pada kromosom yang ada pada suatu organi sme. Baru pada tahun 1944 diketah ui, materi dari kode genetik itu adalah DNA yang ada pada setiap organisme.
Sekarang ini istilah genom telah dikenal luas mas yarakat. Tidak semua rangkaian DNA itu mengkode suatu gen, kebanyakan justru bagian yang tak berfungsi apaapa atau yang biasa d ikenal dengan DNA sampah ( junk DNA ). Genom eukariot lebih komplek dibandingkan dengan genom  prokariot. Selain itu genom tana man diketahui memiliki kompleksitas lebih tinggi dibanding dengan genom eukariot lainnya. Gen-gen  tersebut mengandung info rmasi untuk semua protein yang diperlukan dalam kehidupan suatu organisme. Protein-protein ini berfu ngsi antara lain memberi bentuk organisme, membantu tubuh memproses makanan, menentukan bagaimana organisme bertingkah laku ataupun beradaptasi terhadap lingkungan hidupnya. 
DNA terdiri dari empat struktur kimia yang hampir sama susunannya, dinama kan nukleotida, yaitu  Adenin (A),  Timin (T),  Sitosin (C) dan  Guanin (G). Empat basa ini diulang-ulang ribuan samp ai jutaan  kali jumlahnya dalam genom, mulai dari organisme sederhana bersel  tunggal seperti bakteri sampai yang kompleks dengan sel ba nyak seperti tanaman, hewan dan manusia.  Sebagai perbandingan, genom  Eschericia coli,  sang bakteri dalam usus perut kita,  berukuran 4,5 juta basa,  Arabidopsis berjumlah 150 juta basa, tanaman padi berjumlah 453 juta basa, sedangkan manusia memiliki genom sebesar tiga miliar basa. Urutan (sekuen) DNA yang tersusun dari empat nukleotida ini sangatlah penting, karena sekuen  ini me landasi perbedaan da ri setiap makhluk hidup. Bahkan menentukan spesies suatu organisme.  Dalam sel tumbuhan terdapat tiga je ni s genom yaitu genom inti sel, genom kloroplas dan genom mitokondria. Ukuran  genom yang tersimpan dalam inti sel akan lebih  besar daripada inti sel itu sendi ri. Ukuran inti sel tumbuhan berkisar 3-10 m dengan kandungan DNA sekitar 10 11 pasang basa.  Organ mitokondria dan kloroplas juga mengandung bahan gentik ya ng penting tetapi biasanya dalam jumlah gen yang sangat kecil  dan bersifat  pewarisan maternal.  Informasi dalam DNA harus terorganisasi dengan cara te rtentu supaya dapat disimpan dalam organel dan tetap bisa dimanfaatkan sebagai sumber informasi.
Setiap organisme memiliki genom yang mengandung informasi biologis yang diperlukan untuk membangun tubuhnya dan mempertahankan hidupnya serta diwariskan ke generasi berikutnya. Dengan sejumlah interaksi kompleks, urutan nukleotida komponen penyusun asam nukleat digunakan untuk membuat semua protein pada suatu organisme pada waktu dan tempat yang sesuai. Protein ini menjadi komponen pembentuk tubuh organisme atau memiliki kemampuan membuat komponen pembentuk tubuh tersebut atau mendorong reaksi metabolisme yang diperlukan untuk hidup. Kebanyakan genom, termasuk milik manusia dan makhluk hidup bersel lainnya, terbuat dari DNA (asam deoksiribonukleat), namun sejumlah virus memiliki genom RNA (asam ribonukleat).
Kajian yang mempelajari genom dikenal sebagai genomika (genomics). Saat ini, urutan nukleotida pada genom sejumlah organisme telah dipetakan seluruhnya dengan teknik sekuensing DNA dalam berbagai proyek genom, misalnya Proyek Genom Manusia yang diselesaikan pada tahun 2003. Perbandingan genom organisme dapat memberikan informasi mengenai karakteristik organisme tersebut, evolusinya, dan berbagai proses biologis.

2.1.1   Organisasi genom
DNA unting ganda (double stranded, "ds") merupakan komponen pembentuk genom kebanyakan organisme dan semua sel. Namun demikian, virus RNA memiliki genom RNA ds atau unting tunggal (single stranded, "ss"). Secara umum, setiap molekul asam nukleat genom dapat disebut sebagai kromosom. Genom prokariota (organisme tanpa inti sel, contohnya bakteri) biasanya berupa molekul tunggal dsDNA sirkular, walaupun dapat pula terdapat DNA ekstrakromosom berbentuk plasmid sirkular yang menyandikan produk gen yang menguntungkan namun tidak esensial. Sementara itu, genom eukariota (organisme berinti sel, contohnya manusia) biasanya berupa sejumlah molekul dsDNA linear. Istilah genom inti (nuclear genome) pada eukariota mengacu pada informasi genetik berupa kromosom, dan kadang kala juga fragmen DNA ekstrakromosom, di dalam inti sel. Genom ekstranuklear sel eukariotik mencakup genom mitokondria dan kloroplas, yang berupa molekul dsDNA sirkular seperti pada prokariota.
Kebanyakan prokariota memiliki satu kromosom saja. Karena itu, prokariota umumnya mengandung satu salinan setiap gen dan dengan demikian bersifat haploid. Sementara itu, eukariota umumnya memiliki dua salinan setiap gen dan secara genetik bersifat diploid. Ada pula organisme (misalnya, tumbuhan) yang memiliki lebih dari dua set kromosom dalam inti setiap sel tubuhnya, atau disebut bersifat poliploid.

2.1.2   Ukuran genom, jumlah gen, dan densitas gen
Secara umum, terdapat perbedaan ukuran genom, jumlah gen, dan densitas gen antara prokariota dan eukariota. Prokariota memiliki genom yang lebih kecil dengan jumlah gen lebih sedikit dan densitas gen lebih besar bila dibandingkan dengan eukariota. Bakteria dan arkea umumnya memiliki genom berukuran sekitar 1–6 juta pasangan basa (Mb) yang mengandung 1.500–7.500 gen. Misalnya, genom bakteri Escherichia coli berukuran 4,6 Mb dan mengandung sekitar 4.300 gen. Sebaliknya, eukariota memiliki genom lebih besar dengan jumlah gen lebih banyak. Genom khamir bersel tunggal Saccharomyces cerevisiae (tergolong fungi), misalnya, berukuran sekitar 12 Mb, sedangkan kebanyakan tumbuhan dan hewan multisel memiliki genom lebih dari 100 Mb. Sementara itu, jumlah gen dalam genom eukariota dapat mencapai 5.000 pada fungi bersel tunggal sampai dengan 40.000 pada makhluk multiselular. Selain itu, eukariota secara umum memiliki jumlah gen yang lebih sedikit per pasangan basa dibandingkan dengan prokariota, yaitu densitas gennya lebih rendah. Misalnya, manusia memiliki genom dengan ukuran ratusan sampai ribuan kali lebih besar daripada bakteri, tetapi jumlah gennya hanya 5 sampai 15 kali lebih banyak.

Ukuran genom dan perkiraan jumlah gen
Jenis organisme
Organisme
Ukuran genom
(
pasangan basa)
Jumlah gen
Densitas gen (gen/Mb)
Jumlah kromosom haploid
Keterangan
3.569
3,6 kb
4
1.121
1
Genom (ssRNA) yang pertama disekuensing, 1976.
Bakteriofag Φ-X174
5.386
5,4 kb
11
2.042
1
Genom ssDNA yang pertama disekuensing, 1977.
1.259.197
1,3 Mb
1.120
890
1
Genom virus terbesar yang diketahui saat ini.
580.070
580 kb
470
810
1
Genom bakteri nonsimbiotik yang terkecil.
1.830.137
1,8 Mb
1.703
930
1
Genom organisme selular yang pertama disekuensing, 1995
4.639.221
4,6 Mb
4.288
924
1
Sorangium cellulosum
13.033.779
13 Mb
9.367
721
1
Genom bakteria terbesar yang diketahui saat ini.
Nanoarchaeum equitans
490.885
490 kb
552
1.125
1
Genom selular nonsimbiotik yang terkecil.
Methanocaldococcus jannaschii(sebelumnya Methanococcus jannaschii)
1.664.976
1,7 Mb
1.738
1.044
1
Genom arkea yang pertama disekuensing, 1996.
Encephalitozoon cuniculi (fungi)
2.900.000
2,9 Mb
1.997
689
11
Genom eukariota terkecil yang diketahui saat ini.
12.068.000
12 Mb
5.885
486
16
Genom eukariota yang pertama disekuensing, 1996.
97.000.000
97 Mb
19.099
197
6
Genom hewan multiselular yang pertama disekuensing, 1998
125.000.000
125 Mb
25.498
204
5
Genom tumbuhan yang pertama disekuensing, 2000.
180.000.000
180 Mb
13.600
76
4
Populus trichocarpa
410.000.000
410 Mb
45.555
111
19
Genom tumbuhan berkayu yang pertama disekuensing.
Oryza sativa (padi)
430.000.000
430 Mb
45.000
105
12
Mus musculus (mencit)
2.493.000.000
2,5 Gb
22.011
8,8
23
Homo sapiens (manusia)
3.200.000.000
3,2 Gb
20.500
6,4
23

2.1.3   Struktur gen
Gen merupakan fragment DNA yang da pat ditranskripsikan menjadi RNA dan diterjemahkan menjadiprotein, yang selanjutnya mampu mempengaruhiproses fisiologi tanaman maupun fenotipenya. Pada dasarnya gen tersusun oleh empat komponen:
1.      Regulator. Merupakan bagian dari gen ya ng berperan dalam pola aktivasi suatu gen (pada rangkaian fisiologis apa,  kondisi apa, fase perke mbangan apa, atau pada organ apa). Regulator terdapat pada awal sebuah gen mendahului promotor. Regulator terdiri dari tiga elemen responsif yaitu HSE (Heat Shock response Element), GRE (Glucocorticoid Response Element ) dan SRE ( Serum Response Element).
2.      Promotor.  Merupakan bagian dari gen  yang berperan dalam penentuan utas yang akan dikode untuk dit raskripsikan dan kapan titik awal transkripsi akan dilakukan. Letak promotor berada sebelum  titik awal transkripsi, sehingga  jarak dari titik inisiasi dinotasikan de ngan tanda '-', atau disebut arah  downstream. Promotor yang paling umum terdapat  da lam gen tanaman adalah TATA box. Selain TATA box (TATAAA, 10 bp), jenis  promotor lainnya adalah CAAT box (GGCCAATCT, 22 bp),  GC box ( GGGCGG, 20bp),  Octamer (ATTTGCAT, 20 bp), kB (GGGACTTTCC, 10 bp) dan ATF (GTGACGT, 20 bp).
3.      Transcribed  Region.  Merupakan bagian gen ya ng akan ditranskripsikan menjadi RNA. Bagian ini dimulai dari titik awal transkripsi (start s ite) hingga titik akhir transkripsi ( termination site ). Notasi mulai  start site  adalah `+' atau  uptream.  Dalam bagian i ni terdapat bagian ya ng akan dibawa keluar dari inti sel yang disebut exon, dan bagian yang akan tetap ditinggalkan di dalam i nti sel, yang disebut  intron. Pada bagian  exon mRNA, terdapat bagian yang akan diterjemahkan menjadi rantai asam amino ( Open Reading Frame/ORF ) dan bagian yang tidak diterjemahkan (Un-translated Region/UTR).
4.      Terminator. Merupakan bagian sekuens DNA dari suatu gen yang memberi tanda kepada enzim penyus un RNA (RNApolymerase) untuk menghentikan proses pemanjangan rantai RNA.

2.2    Struktur Kromosom
Ukuran kromosom bervariasi dari satu spesies ke spesies yang lainnya. Panjang kromosom berkisar antara 0,2 sampai dengan 50 µ, dan berdiameter 0,2 sampai dengan 20 µ.
Kromosom merupakan suatu struktur makromolekul yang berisi DNA di mana informasi genetik dalam sel disimpan. Kata kromosom berasal dari kata khroma yang berarti warna dan soma yang berarti badan Kromosom. Kromosom  terdiri atas dua bagian, yaitu bagian pertama disebut sentromer / kinekthor yang merupakan pusat kromosom berbentuk bulat dan bagian kedua disebut lengan kromosom yang mengandung kromonema & gen berjumlah dua buah (sepasang).
Jadi jika dilihat secara morfologi kromosom dibagi menjadi dua bagian yaitu Sentromer (bagian yang membagi kromosom menjadi dua bagian). Dan Lengan Kromosom (badan kromosom yang mengandung kromonema dan gen.  Jadi berdasarkan panjang lengan dan letak sentromer kromosom dibedakan menjadi empat macam:
a.       Metasentrik        : Sentromer terletak ditengah-tengah, sehingga kedua
 lengan sama panjang
b.      Sub metasentrik : sentromer terletak agak jauh dari ujung
c.       Akrosentrik        : sentromer terletak dekat ujung
d.      Telosentrik         : sentromer terletak di ujung

2.2.1   Bagian-bagian kromosom


a.       Sentrometer merupakan bagian kromosom yang menyempit dan berwarna terang
b.      Kinotokor merupakan tonjolan dekat sentromer yang berfungsi untuk melekat pada benang spindel.
c.       lengan kromosom merupakan badan yang terbagi oleh sentromer , lengan kromosom terbagi atas selaput , mertiks, dan kromonemata.
d.      Kromatid merupakan hasil duplikasi dari kromosom
e.       kromonemata , pita berbentuk spiral dalam kromosom
f.       kromomer merupakan bahan protein yang mengendap di dalam kromonemata.
g.      Sentromer merupakan kromonemata yang berbentuk lurus.
h.      Lekukan kedua pangkal dari kromonemata , fungsi lekukan kedua adalah tempat terbentuknya nukleus.
i.        Telomer merupakan bagian dari ujung krmosom yang menghalangi bersambungnya kromosom yang satu dengan kromosom yang lainnya.
j.        Satelit merupakan tambahan pada ujung kromosom.

2.2.2   Jenis sentromer
Kromosom metafase mengandung 2 kromosom hasil pembelahan yang menyatu pada bagian sentromer. Bentuk kromosom metafase pada tahap siklus sel setelah replikasi DNA sudah berlangsung dan masing-masing berisi dua salinan dari molekul DNA kromosomal. Kedua salinan tersimpan di sentromer, yang memiliki suatu posisi spesifik di dalam masing-masing kromosom. Sentromer memiliki karakteristik khusus yaitu mengandung banyak sekuens berulang. Fungsi sentromer terutama pada pembelahan sel. Pada sel yang sedang membelah di daerah sentromer terbentuk struktur kinetokor yang merupakan tempat melekatnya serabut spindel yang memanjang sampai ke kutub inti sel. Serabut spindel berperan menarik anak kromatid ke kedua anak inti sel yang terbentuk


2.2.3   Struktur sentromer
Bagian ujung kromosom disebut telomer. Telomer tersusun dari urutan basa nukleotida tertentu yang berulang-ulang ratusan hingga ribuan kali. Telomer penting karena mereka menandai akhir dari kromosom-kromosom, oleh karena itu memungkinkan sel itu untuk membedakan bagian akhir yang riil dari satu akhir tidak alami yang disebabkan oleh kerusakan kromosom, satu kebutuhan penting karena sel itu harus memperbaiki yang terakhir tetapi bukan pembentuk. Pada manusia, urutan basa nukleotida telomer adalah TTAGGG. Selain nukleotida yang menyusun untai DNA telomer, terdapat pula berbagai protein yang bersama-sama menjalankan fungsi telomer. Untuk memelihara telomer, diperlukan enzim khusus yang disebut telomerase.
Telomer berfungsi menandai ujung-ujung kromosom sehingga sel dapat membedakan ujung kromosom yang sesungguhnya dan ujung kromosom yang terbentuk akibat patahan kromosom. Hal ini penting karena sel harus memperbaiki kromosom yang patah. Karakteristik telomer adalah memiliki beratus-ratus salinan dari motif berulang 5’-TTAGGG-3’ pada manusia dengan sedikit pemanjangan pada ujung 3’. Terdapat 2 protein khusus yang terikat pada telomer, yaitu TRF1 dan TRF2. TRF1 membantu meregulasi panjang telomer dan TRF2 membantu pemanjangan untai tunggal. Bila TRF2 tidak aktif maka tidak ada pemanjangan dan kedua untai polinukleotida bergabung. Protein lainnya memediasi aktivitas enzimatik yang mempertahankan panjang setiap telomer selama replikasi DNA. Aktivitas ini penting bagi kromosom survival dan berhubungan dengan penuaan dan kematian.

Tabel Jumlah kromosom pada beberapa organisme
Nama organisme
Jumlah kromosom
1. Drosophila melanogaster (lalat buah)
8 (= 4)
2. Lumbricus terestris (cacing tanah)
36 (= 18)
3. Felis domesticus (kucing)
38 (= 19)
4. Mus musculus (tikus)
40 (= 20)
5. Pongo pygmaeus (kera)
42 (= 21)
6. Cavia coubaya (marmut)
64 (= 32)
7. Columba livia (merpati)
80 (=40)
8. Oryctologus cuniculus (kelinci)
44 (= 22)
9. Rana pipiens (katak)
26 (= 13)
10. Apis melifica (lebah madu)
32 dan 16 (= 16 dan 
11. Culex pipiens (nyamuk)
6 (= 3)
12. Musca domestica (lalat rumah)
12 (= 6)
13. Homo sapiens (manusia)
46 (= 23)
14. Brassica oleracea (kubis)
18 (= 9)
15. Solanum lycopersicum (tomat)
24 (= 12)
16. Solanum tuberosum (kentang)17. Zea mays(jagung)
48 (= 24)20 (= 10)
18. Oryza sativa (padi)
24 (= 12)
19. Nicotiana tobacum (tembakau)
48 (= 24)
20. Carica papaya (pepaya)
18 (= 9)
21. Helianthus annus (bunga matahari)
34 (= 17)
22. Saccharum officinarum (tebu)
86 = 43)

Berdasarkan tabel tersebut menunjukkan bahwa jumlah kromosom tidak ada hubungannya dengan tingkat atau derajat individu. Makhluk hidup yang diploid (2n) akan menghasilkan sel yang haploid (n) pada sel kelaminnya. Hal ini mengakibatkan zigot yang terbentuk pada peristiwa fertilisasi (pembuahan) bersifat diploid.



2.3    Genom Prokariotik dan Eukariotik
Terdapat dua kelompok organisme yaitu Eukariot dan Prokariot. Eukariot merupakan kelompok yang memiliki sel dengan kompartemen yangdikelilingi membrane (membrane-bound compartments) termasuk nukleus, organel-organel seperti mitokondria, kloroplas dan lain-lain. Termasuk ke dalam eukariot adalah hewan, tanaman, fungi dan protozoa.
Sedangkan Prokariot merupakan kelompok yang selnya tidak memiliki kompartemen internal. Terdapat dua kelompok dalam prokariot yang dibedakan berbdasarkan karakteristik gentik dan biokimia yaitu:
·         Bakteri : termasuk didalam kelompok ini adalah prokariota umum seperti bakteri gram negative (misalnya E. coli), bakteri gram positif (misal Bacillus subtilis), tcyanobacteria (misal Anabaena).
·         Archaea: belum dipelajari secara luas dan intensif dan ditemukan pada lingkungan ekstrim seperti pada sumber air panas, kolam-kolam air asin atau dasar danau anaerobik.

Eukariot dan prokariot memliki tipe genom yang berbeda. Gambar berikut menunjukkan perbedaan struktur sel eukariot dan prokariot.



2.3.1  Genom Eukariot
Genom manusia merupakan model yang baik bagi genom eukariot secara umum. Genom nuclear eukariotik memiliki molekul DNA linear yang terdapat di dalam kromosom. Semua eukariot juga memiliki genom yang lebih kecil yang berbentuk sirkular yaitu genom mitokondria. Pada tumbuhan, terdapat genom lain yaitu genom kloroplas.
Walaupun struktur dasar eukariot mirip tetapi satu hal penting yang sangat berbeda adalah ukuran genom. Genom eukariot yang terkecil berukuran kurang dari 10Mb panjangnya. Sedangkan genom yang terbesar berukuran lebih dari 100 000 Mb. Variasi ukuran genom dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 1 Ukuran genom eukariot
Spesies
Ukuran genom (Mb)
Fungi
Saccharomyces cerevisiae
12.1
Aspergillus nidulans
25.4
Protozoa
Tetrahymena pyriformis
190
Invertebrates
Caenorhabditis elegans
97
Drosophila melanogaster
180
Bombyx mori (silkworm)
490
Strongylocentrotus purpuratus (sea urchin)
845
Locusta migratoria (locust)
5000
Vertebrates
Takifugu rubripes (pufferfish)
400
Homo sapiens
3200
Mus musculus (mouse)
3300
Plants
Arabidopsis thaliana (vetch)
125
Oryza sativa (rice)
430
Zea mays (maize)
2500
Pisum sativum (pea)
4800
Triticum aestivum (wheat)
16 000
Fritillaria assyriaca (fritillary)
120 000


Seperti terlihat pada tabel, ukuran genom bervariasi dan berhubungan dengan kekompleksan organisme. Eukariot yang lebih sederhana seperti fungi memiliki genom yang paling kecil, dan eukariot yang lebih tinggi seperti vertebrata dan tanaman berbunga memiliki genome yang lebih besar. Hal ini mungkin terlihat masuk akal, karena kompleksitas organism diharapkan berhubungan dengan jumlah gen dalam genom – eukariot yang lebih tinggi memerlukan genom yang lebih besar untuk mengakomodasi gen ekstra. Tetapi korelasi ini jauh dari sempurna, jika korelasinya baik, maka genom nuklear yeast S. cerevisiae, yang berukuran 12 Mb adalah 0.004 kali ukuran genom nuklear manusia, akan mengandung 0.004 × 35 000 gen yaitu hanya 140. Padahal kenyataannya genom S. cerevisiae mengandung 5800 gen.
Tidak adanya korelasi antara kompleksitas suatu organism dengan ukuran genomnya, disebut sebagai C-value paradox. Jawabannya sederhana yaitu: tempat disiapkan di genom organisme yang kurang kompleks karena gen terpak bersama. Genom S. cerevisiae yang sekuensnya selesai dikerjakan tahun 1996 menggambarkan hal ini seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
 
Pada gambar di atas, segmen 50-kb dari genom manusia dibandingkan dengan segmen 50-kb genom yeast. Segmen genom yeast yang berasal dari kromosom III memiliki karakteristik sebagai berikut:
1.      Memiliki lebih banyak gen dibandingkan segmen pada manusia. Daerah pada kromosom III yeast ini mengandung 26 gen yang mengkode protein dan dua yang mengkode transfer RNA (tRNA), molekul non-coding RNA terlibat dalam pembacaan kode genetic selama proses sintesis protein.
2.      Relatif sedikit gen yeast yang discontinuous. Pada segmen kromosom III ini, tidak ada gen yang discontinuous. Dalam keseluruhan genom yeast hanya terdapat 239 introns, dibandingkan dengan lebih dari 300 000 pada genom manusia.
3.      Terdapat lebih sedikit genome-wide repeats. Bagian kromosom III ini mengandung elemen sebuah repeat tunggal long terminal (LTR) element, disebut Ty2, dan empat truncated LTR elements disebut delta sequences. Kelima genome-wide repeats membentuk 13.5% dari segmen 50-kb, tetapi gambaran ini tidak secara keseluruhan khas pada genom yeast secara keseluruhan. Ketika ke-16 kromosom yeast dipertimbangkan, jumlah total sekuens yang diambil oleh genome-wide repeats hanya 3.4% dari total. Pada manusia, genome-wide repeats membentuk 44% genom.
Gambaran yang muncul adalah bahwa organisasi genetik pada genom yeast lebih ekonomis dibandingkan pada manusia. Gen-gen lebih kompak/padat, memiliki lebih sedikit intron dan ruang antara gen relative pendek, dengan jauh lebih sedikit ruang yang diambil oleh genome-wide repeats dan sekuens-sekuens non-coding.
Hipotesis bahwa organism yang lebih komples mengandung genom yang kurang kompak juga terdapat pada spesies-spesies lain yang diteliti. Gambar diatas juga menunjukkan segmen 50 kb genom dari lalat buah. Jika kita sependapat bahwa lalat buah lebih kompleks daripada sel yeast tetapi kurang kompleks dibandingkan genom manusia, maka kita akan menduga bahwa organisasi genom lalat buah akan berada di antara yeast dan manusia. Pada gambar, segmen 50 kb genom lalat buah memiliki 11 gen, lebih dari gen pada segmen manusia, tetapi kurang dari gen pada lalat buah. Semua gen ini discontinuous. Hal ini sesuai ketika keseluruhan sekuens genom dari 3 organisme dibandingkan (Tabel 2). Densitas gen pada genom lalat buah adalah intermediet antara densitas genom pada yeast dan manusia. Rata-rata gen lalat buah memiliki lebih banyak intron daripada rata-rata gen yeast tetapi tetap tiga kali lebih sedikit dibandingkan rata-rata gen manusia.

Tabel 2 Kekompakan genom yeast, lalat buah dan manusia
Karakteristik
Yeast
Lalat buah
Manusia
Gene density (average number per Mb)
479
76
11
Introns per gene (average)
0.04
3
9
Amount of the genome that is taken up by genome-wide repeats
3.40%
12%
44%

Perbandingan antara genom yeast, lalat buah dan manusia dapat juga dilihat dari genome-wide repeats. Hal ini membentuk 3.4% dari genom yeast, 12% genom lalat buah dan 44% genom manusia. Genome-wide repeats memainkan peranan penting dalam menentukan kekompakan sebuah genom. Hanya sedikit daerah-daerah pada genom jagung yang telah disekuen, tetapi hasil telah diperoleh yang menunjukkan genom didominasi oleh elemen repetitive. Gambar 2.2D menunjukkan sebuah segmen 50-kb satu anggota dari family gen yang mengkode enzim alcohol dehydrogenase. Gen ini adalah satu-satunya gen dalam daerah 50-kb ini. Walaupun ada gen kedua yang tidak diketahui fungsinya kira-kira 100kb sebelum ujung akhir sekuens yang ditunjukkan disini. Karakteristik dominan segmen genom ini adalah genome segment is the genome-wide repeats. Mayoritas adalah elemen LTR yang terdiri dari bagian non-coding dan diperkirakan membentuk kira-kira 50% genom jagung. Satu atau lebih famili dari genome-wide repeats telah mengalami proliferasi pada genom spesies tertentu.
Jadi ukuran genom tidak meningkat dengan semakin kompleksnya organism tetapi organism yang sama dapat berbeda dalam ukuran genomnya. Contohnya pada Amoeba dubia yang merupakan protozoa, diduga memiliki genom 100–500 kb, sama dengan protozoa lain seperti Tetrahymena pyriformis (seperti terlihat pada Tabel 1). Tetapi kenyataannya genom Amoeba lebih dari 200 000 Mb. Sama halnya kita menduga jangkrik memiliki genom yang sama dengan insekta lain, tetapi jangkrik memiliki genom berukuran 2000 Mb, yangmana 11 kali lebih besar dari genom lalat buah.

2.3.2  Genom Prokariot
Genom prokariot berbeda dengan genom eukariot. Terdapat beberapa overlap dalam ukuran antara genom prokariotik terbesar dengan prokariotik terkecil. Tetapi secara keseluruhan prokarotik genom berukuran lebih kecil. Misalnya genom E. coli K12 adalah 4639 kb, hanya 2/5 dari genom yeast dan hanya memiliki 4405 gen. Organisasi fisik genom juga berbeda antara eukariot dengan prokariot. Pandangan tradisional adalah bahwa seluruh prokariot memiliki satu molekul DNA sirkular . Selain ‘kromosom’ tunggal ini, prokariot juga dapat memiliki gen tambahan yang independen, sirkular yang disebut plasmid.

Gen yang dibawa oleh plasmid berguna, karena mengkode sifat-sifat ketahanan terhadap antibiotik atau kemampuan untuk memanfaatkan komponen kompleks seperti toluene sebagai sumber karbon. Tetapi prokariot dapat bertahan secara efektif tanpa plasmid. Prokariot menunjukkan keragaman dalam organisasi genom. E. coli memiliki genom unipartite, tetapi prokariot lainnya lebih kompleks. Misalnya Borrelia burgdorferi B31, memiliki kromosom linier 911 kb, membawa 853 gen, dilengkapi dengan 17 atau 18 molekul linier dan sirkuler, yang keseluruhannya menyumbangkan 533 kb dan paling tidak 430 gen. Genom multipartite dikenal pada banyak bacteria dan arkaea.
Genom prokariotik lebih kompak dibandingkan genom yeast dal eukariot tingkat bawah lainnya. Seperti terlihat pada Gambar 2.2E yang memperlihatkan segmen 50-kb genom E. coli K12. Terlihat bahwa terdapat lebih banyak gen dan kurang ada ruang diantaranya, dengan 43 gen mengambil tempat 85.9% segmen. Beberapa gen terlihat tidak memiliki ruang diantaranya, thrA dan thrB, misalnya dipisahkan dengan sebuah nukleotida tunggal, dan thrC mulai pada nukeotida segera sesudah nukleotida terakhir pada thrB. Ketiga gen ini adalah contoh dari operon, sebuah kelompok gen yang terlibat dalam sebuah lintasan biokimia (dalam hal ini sintesis asam amino threonine) dan diekspresikan bersama-sama dengan yang lainnya. Operon digunakan sebagai model untuk memahami bagaimana ekspresi gen diatur. Secara umum, gen prokariot lebih pendek dibandingkan eukariot, rata-rata panjang sebauh gen bakteri berkisar 2/3 gen eukariot, bahkan setelah intron dihilangkan dari eukariot. Gen bakteri sedikit lebih panjang dibandingkan gen arkaea.
Dua karakteristik genom prokariot yang dapat dilihat dari Gambar 2.2E adalah, pertama, tidak ada intron pada gen pada segmen dari genom E. coli ini. Bahkan E. coli tidak memiliki gen discontinuous. Karakteristik kedua adalah infrequency of repetitive sequences. Genom prokariot tidak memiliki apapun yang ekivalen terhadap high-copy-number genome-wide repeat families yang ditemukan pada genom eukariot. Mereka memiliki sekuen tertentu yang mungkin berulang di dalam genom. Contohnya adalah insertion sequences IS1 dan IS186yang dapat dilihat pada segmen 50-kb pada Gambar 2.2E. Terdapat contoh transposable elements, yaitu sekuen yang dapat berpindah sekeliling genom. Posisi elemen IS1dan IS186 yang ditunjukkan pada Gambar 2.2E merujuk pada isolate E. coli tertentu. Jika isolate berbeda yang diperiksa, maka sekuen IS dapat berbeda posisi atau dapat pula absen dari genom. Sebagian besar genom prokariot lainnya memiliki sangat sedikit sekuen berulang/repeat sequences – secara virtual tidak terdapat pada genom 1.64 Mb dari Campylobacter jejuni NCTC11168 – tetapi terdapat perkecualian, pada bakteri meningitis Neisseria meningitidis Z2491, yang memiliki lebih dari 3700 copi dari15 tipe berbeda repeat sequence, secara kolektif membentuk hamper 11% dari genom 2.18 Mb.



BAB III
PENUTUP
3.1     Kesimpulan
          Dari makalah diatas dapat disimpulkan bahwa genom merupakan gugus atau himpunan gen lengkap dari suatu organisme yang mengendalikan keseluruhan metabolisme sehingga organisme tersebut dapat hidup dengan sempurna. Genom terdiri dari satu set lengkap kromosom yang  diturunkan dari tetuanya. Banyaknya gen yang terdapat dalam suatu genom berbeda antar organisme. Diketahui juga bahwa bagian-bagian pada kromosom adalah sebagai berikut, sentromer, kinotor, lengan kromosom, kromatid, kromonemata, kromomer, sentromer, tekomer, lekukan pangkal dari kromonemata dan satelit. Selain itu dapat disimpulkan juga bahwa terdapat banyakk perbedaan antara genom pada prokariot dan eukariot salah satunya yaitu ukurannya.

3.2       Saran
Setelah membaca makalah “Genom, Struktur Kromosom dan Genom Eukariot dan Prokariot” kiranya mahasiswa dapat menerapkan hal hal untuk menjadi pribadi yang teguh sehingga dapat menyelesaikan masalahnya dengan baik.



DAFTAR PUSTAKA
Darmawan. A. 2012. Organisasi Genom. http://taniyoook.blogspot.com/ diakses pada 18 Maret 2014.
Nelly. W. 2010. Kromosom. http://nellywedya.wordpress.com/ diakses pada 18 Maret 2014.
Genom. http://18bios1unsoed.wordpress.com/ diakses pada 18 Maret 2014.
Genom. http://id.wikipedia.org/  diakses pada 18 Maret 2014.
Yoga. P. 2013. Organisasi Genom Prokariotik dan Eukariotik. http://biologiterkini.blogspot.com / diakses pada 18 Maret 2014.
Anonim. 2013. Struktur dan Bentuk Kromosom. http://ziloli.blogspot.com/ diakses pada 18 Maret 2014.
Anonim. 2014. Pengertian Macam Bentuk Kromosom Berdasarkan Sentromernya. http://smakita.net/ diakses pada 18 Maret 2014.
Tag : ,

- Copyright © ZeroMaru ZeOS Sprada - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by ZeroMaru ZeOS Sprada -