- Back to Home »
- Tugas »
- Nutrisi Tanaman : Unsur Hara Mobile dan Imobile (Tak Mobile)
Posted by : Zero Kun
25 Jun 2015
Nama : Muhammad Fawzul Alif Nugroho
Stambuk : E 281 13 002
Mata Kuliah : Nutrisi Tanaman
Fakultas : Pertanian
Universitas : Tadulako
Unsur Hara Mobile dan Imobile (Tak Mobile)
·
Apa saja yang termaksud kedalam unsur hara mobil dan yang
tak mobil (imobil) ?
·
Apa gejala unsur hara mobil dan yang tak mobil (imobil)
terhadap tanaman ?
Terdapat 17 unsur hara esensial
yang dibutuhkan oleh tanaman. Unsur hara
esensial sendiri yaitu unsur hara yang mana fungsi dari unsur hara tersebut tak
bisa digantikan oleh unsur hara yang lainnya. Unsur hara sendiri berdasarkan
tingkat kebutuhannya oleh tanaman dibagi atas 2 yaitu pertama adalah unsur
makro C (Carbon), H (Hidrogen), O (Oxygen), N (Nitrogen), P (Phospor), K
(Potassium), Ca (Calcium), Mg (Magnesium), S (Sulfur) dan yang kedua adalah
unsur Mikro Fe (Besi), Mn (Mangan), B (Boron), Zn (Zink), Cu (Tembaga), Mo
(Molibdenum), Cl (Chlor), Co (Cobalt).
Unsur makro sendiri merupakan
unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah banyak (sebesar ≥ 1000 µg per berat
kereing tanaman), sedang unsur mikro yaitu kebalikannya (sebesar ≤ 100 μg per berat
kering tanaman). Namun, proporsi banyak
sedikitnya unsur hara itu sendiri bergantung dari jenis tanamannya karena
setiap tanamn memiliki tingkat kebutuhan hara yang berbeda beda.
Berdasarkan mobilitasnya sendiri,
unsur hara pada tanaman dibagi atas unsur mobil dan yang tak mobil (imobil). Unsur hara mobil sendiri ialah suatu unsur
hara yang dapat ditranslokasikan atau di pindah tempatkan dari jaringan tua tanaman
ke jaringan muda tanaman apabila pada jaringan mudanya mengalami kekurangan
hara (defisiensi hara) sehingga gejala defisiensinya sendiri dimulai pada
bagian (daun) yang tua karena unsur haranya telah di translokasikan ke yang
muda. Macam-macam unsur hara yang tergolong pada unsur hara Mobil yaitu N
(Nitrogen), P (Phospor), K (Potassium), dan Mg (Magnesium).
Sebaliknya unsur hara yang tak
mobil (imobil) ialah suatu unsur hara yang tidak dapat ditranslokasikan atau di
pindah tempatkan dari jaringan tua tanaman ke jaringan muda tanaman sehingga
gejala defisiensinya sendiri dimulai pada bagian (daun) yang muda karena tidak
terjadi translokasi unsur hara dari tua ke muda seperta pada unsur hara mobil. Macam-macam
unsur hara yang tergolong pada unsur hara Imobil yaitu Ca (Calcium), S (Sulfur),
Fe (Besi), Zn (Zink), Cu (Tembaga), B (Boron),dan Mo (Molibdenum).
Imobilitas unsur hara pada
tanaman dicirikan dengan munculnya gejala defisiensi dimana defisiensi unsur
mobil selalu dimulai dari daun tua (bawah), sedangkan imobil pada daun
muda. Unsur mobil: N, K, Mg; unsur
imobil: unsure mikro B, Zn, Cu, Fe.
Bentuk unsur hara yang diserap tanaman disajikan pada table di bawah
ini.
Unsur Hara Mobil
1. Nitrogen (N)
Nitrogen tergolong dalam unsur hara makro karena dibutuhkan tanaman dalam
jumlah banyak. Sumber N diperoleh dari hasil pelapukan bahan organik dan dari
udara dari fiksasi N oleh mikroorganisme yang bersimbiosis dengan akar tanaman legum
(kacang-kacangan) atau tidak dari simbiosis itu sendiri serta bisa barasal dari
hujan maupun dengan perlakuan pemberian pupuk.
Efisiensi pemberian pupuk N sekitar 30-40% dikarena unsur N sendiri dapat hilang
melalui penguapan (volatilisasi) dan pencucian (leaching). Unsur N sendiri diserap tanaman dalam bentuk NH4+,
NO2–, dan NO3–.
Nitrogen merupakan salah satu unsur penting dalam pembentukan protein,
daun-daunan dan berbagai persenyawaan organik lainnya. Sehingga beberapa fungsi
N adalah mempebaiki pertumbuan vegetatif tanaman, merupakan bagian dari sel
(organ) tanaman itu sendiri, dan berfungsi untuk sintesa asam amino dan protein
dalam tanaman.
Karena unsur N termasuk dalam unsur hara mobil maka gejala kekurangan unsur
N dapat dilihat dimulai dari daunnya, dimulai dari bagian bawah daun mengalami
penguningan karena kekurangan klorofil. Pada proses lebih lanjut, daun akan
mengering dan rontok. Tulang-tulang di bawah permukaan daun muda akan tampak
pucat. Hal inilah diakhibatkan karena N termasuk unsur hara mobil sehingga
unsur N yang memiliki peran dalam sintesa protein dan asam amino pada
pembentukan klorofil berpindah dari jaringan tua ke muda yang menyebabkan
penguningan sehingga karena jumlah N kurang maka jumlah N pada jaringan tua
semuanya ditranslokasikan ke jaringan muda yang menyebabkan penguningan pada
jaringan tua. Pada tanaman dewasa pertumbuhan yang terhambat ini akan
berpengaruh terhadap pembuahan sehingga buahnya tidak sempurna, umumnya kecil
dan cepat matang.
Bila terjadi kelebihan N, tanaman akan tampak terlalu subur, daun akan tampak
lebih hijau karena jumlah N pada jaringan tua berlebihan akibat jumlah N yang
dipindahkan ke jaringan muda besar. Bila daun terlalu hijau maka tanaman akan
rentan terserang cendawan dan penyakit. Kelebihan N juga dapat menyebabkan
penundaan pembentukan bunga, bahkan mudah lebih mudah rontok dan pemasakan buah
cenderungterlambat.
2. Phospor (P)
Unsur P diserap tanaman dalam bentuk H2PO4-, HPO42- dan PO42-
serta tergantung kepada nilai pH tanah. Fosfor di dalam tanah tidak mudah
bergerak (immobile) dan sebagian besar terikat atau terfiksasi oleh oksida,
mineral liat, dan bahan organik. Meskipun sumber posfor didalam tanah mineral
cukup banyak, tanaman masih bisa mengalami kekurangan posfor karena posfor mudah
terikat oleh unsur lain sehingga menjadi senyawa yang sukar larut dalam air.
Posfor sendiri berfungsi dalam pengangkutan energi hasil metabolisme, merangsang pembungaan dan pembuahan, merangsang
pertumbuhan akar, merangsang pembentukan biji, serta merangsang pembelahan sel
tanaman dan memperbesar jaringan sel.
Unsur P temasuk mobil sehingga bila tanaman kekurangan unsur P, maka
berpengaruh terhadap pertumbuhan tanaman seperti, tumbuhan menjadi kerdil
akibat pembelahan sel terganggu yang diakibatkan karena jumlah P yang
ditranslokasikan ke jaringan muda yang kurang. Warna daun berubah menjadi ungu
atau coklat mulai dariujung-ujung daun. Hal yang semacam ini terlihat pada
tanaman yang masih muda.
3. Potassium/Kalium (K)
Kalium diserap oleh tanaman dalam bentuk K+. Ion K tergolong unsur yang
mudah bergerak (mobile) sehingga mudah hilang dari tanah melalui pencucian,
karena K tidak diikat oleh permukaan koloid tanah. Unsur K sendiri berperan sebagai
activator dari berbagai enzim yang esensial dari reaksi-reaksi fotosintesis dan
respirasi, serta untuk enzim yang berperan dalam sintesa protein, pengangkutan
hasil asimilasi, enzim dan mineral termasuk air, serta meningkatkan daya
tahan/kekebalan tanaman terhadap penyakit. Fungsi lain dari Kalium adalah pada
pembentukan jaringan penguat.
Kekurangan unsur ini menyebabkan daun seperti terbakar dan akhirnya gugur.
Bunga mudah rontok dan gugur. Daun menggulung ke bawah, dan rentan terhadap
serangan penyakit. Bila tanaman sama sekali tidak diberi Kalium,maka asimilasi
akan terhenti. Pada saat terjadi
pembentukan bunga atau buah maka Kalium akan cepat ditarik oleh sebab itu
Kalium mudah bergerak (mobil).
4. Magnesium (Mg)
Magnesium diserap oleh tanaman dalam bentuk Mg2+. Magnesium juga
merupakan bagian dari hijau daun (klorofil) yang tidak dapat digantikan oleh
unsur lain, kecuali didalam hijau daun Mg terdapat pula sebagai ion didalam
air-sel. Fungsi magnesium yaitu sebagai penyusun utama klorofil yang menentukan
laju fotosintesa pembentukan karbohidrat, berfungsi untuk transportasi fosfat,
menciptakan warna hijau pada daun dan berperan dalam pembentukan buah.
Magnesium adalah unsur yang mobile pada tanaman sehingga daun menjadi berwarna
kuning akibat pembentukan klorofil terganggu. Gejala yang pertama kelihatan
pada tanaman yang kekurangan magnesium adalah daun mengalami klorosis dan
tampak ada bercak-bercak coklat. Kekurangan magnesium ditandai dengan
menguningnya bagian daun diantara tulang-tulang daun. Sedangkan tulang daun itu
sendiir tetap berwarna hijau. Bagian yang menguning tersebut akan mati dan
meninggalkan lubang-lubang berbentuk memanjang. Pada tanaman berbiji, sangat
jelek pengaruhnya terhadap bila kekurangan magnesium. Daya tumbuh tidak mantap
alias lemah.
Unsur Hara Imobil
1. Calcium (Ca)
Kalsium diserap tanaman dalam bentu Ca2+, dan memiliki fungsi untuk
menyusun klorofil, dibutuhkan enzim untuk metabolis karbohidrat, serta
mempergiat sel meristem, memperkeras batang tanaman dan sekaligus merangsang
pembentukan biji dan mencegah rontok bunga dan buah.
Kalsium termasuk unsur hara imobil sehingga gejala kekurangan kalsium seperti
titik tumbuh lemah, terjadi perubahan bentuk daun (mengeriting, kecil dan akhirnya
rontok). Karena memiliki hubungan terhadap tumbuh maka bila kekurangan unsur
ini menyebabkan produksi bunga terhambat, dan bunga gugur. Pada tanaman pisang
yang mengalami gejala defisiensi kalium memiliki gejala dimana daun muda
berubah warna menjadi warna kuning dan kemudain tanaman menjadi mati.
2. Sulfur (S)
Sulfur diserap tanaman dalam bentuk SO32-, dan SO4-2.
Sulfur sendiri memiliki fungsi dalam pembentukan
asam amino dan pertumbuhan tunas serta membantu pembentukan bintil akar tanaman,
pertumbuhan anakan pada tanaman, berperan dalam pembentukan klorofil serta
meningkatkan ketahanan terhadap jamur, juga membentuk senyawa minyak yang
menghasilkan aroma dan juga aktifator enzim membentuk papain.
Sulfur termasuk unsur hara imobil dan gejala kekurangan sulfur ialah menyebabkan
terjadinya klorosis, menekan pertumbuhan tunas dari pada pertumbuhan akar,
nampak pada daun muda dengan warna daun yang menguning, dan terhambatnya
sintesis protein yang berkorelasi dengan akumulasi N dan nitrat organik terlarut.
3. Besi (Fe)
Besi diserap oleh tanaman dalam bentuk ion feri (Fe3+) maupun fero
(Fe2-). Fungsi Fe antaralain sebagai penyusun klorofil, protein,
enzim, dan berperanan dalam perkembangan kloroplas. Fungsi lain Fe ialah
sebagai pelaksana pemindahan electron dalam proses metabolisme.
Besi termasuk unsur yang tak mobil sehingga gejala defisiensi yang tampak pada
daun muda yang mula-mula secara bertempat-tempat daun berwarna hijau pucat dan
hijau kekuningan, sedangkan tulang daun tetap berwarna hijau serta jaringannya
tidak mati. Selanjutnya pada tulang daun terjadi klorosis yang tadinya berwarna
hijau berubah menjadi warna kuning dan ada pula yang menjadi warna putih. Kekurangan
Fe juga dapat menyebabakan terhambatnya pembentukan klorofil dan akhirnya juga
penyusunan protein menjadi tidak sempurna. Kekurangan Fe juga dapat menyebabkan
kenaikan kadar asam amino pada daun dan penurunan jumlah ribosomsecara drastis,
penurunan kadar pigmen dan protein dan juga mengakibatkan pengurangan aktivitas
semua enzim karena Fe yang juga memiliki fungsi sebagai aktivator enzim
tanaman.
4. Zink (Zn)
Zink diserap oleh tanaman dalam bentuk ion Zn2+ Zn memiliki fungsi
antara lain sebagai pengaktif enim anolase, aldolase, asam oksalat
dekarboksilase, lesitimase, sistein desulfihidrase, histidin deaminase, super
okside demutase (SOD), dehidrogenase, karbon anhidrase, proteinase dan
peptidase serta berperan dalam biosintesis auxin, pemanjangan sel dan ruas
batang. Zn juga dibutuhkan untuk pembentukan tripopan sebagai prekusor IAA,
metabolismtriptamin. Terutama sebagai kofaktor enzim dehidrogenase, alcohol,
glukosa-6-P dan trease. Merangsang sintesa sitokinin C.
Gejala kekurangan Zn yaitu tanaman kerdil, ruas-ruas batang memendek, daun mengecil
dan mengumpul dan klorosis pada daun-daun muda dan intermedier serta adanya nekrosis
yang dimulai pada daun tua karena Zn
termasuk dalam unsur imobil.
5. Tembaga (Cu)
Tembaga diserap tanaman dalam bentuk Cu+, dan Cu2+. Fungsi
dan peranan Cu antara lain untuk mengaktifkan enzim sitokrom-oksidase,
askorbit-oksidase, asam butirat-fenolase dan laktase, juga berperan dalam
metabolisme protein dan karbohidrat, berperan terhadap perkembangan tanaman
generatif, berperan terhadap fiksasi N secara simbiotis dan penyusunan lignin.
Gejala kekurangan Cu yaitu warna daun muda kuning dan kerdil, daun-daun
lemah, layu dan pucuk mengalami pengeringan, batang dan tangkai daun lemah, kadang
terjadi klorosis meski jaringannya tidak mati, pertumbuhan tanaman kerdil dan
gagal membentuk bunga. Penguningan daun dimulai pada daun muda karena Cu
merupakan unsur yang tak mobil (imobil).
6. Boron (B)
Boron diserap oleh tanaman dalam bentuk Bo33-. Boron
memiliki fungsi dalam metabolisme asam nukleat, karbohidrat, protein, fenol dan
auksin. Juga berperan dalam pembelahan, pemanjangan dan diferensiasi sel,
permeabilitas membran, dan perkecambahan serbuk sari. Boron mengangkut
karbohidrat kedalam tubuh tanaman dan menghisap unsur kalsium. Pada tanaman
penghasil biji unsur ini berpengaruh
terhadap pembagian sel.
Gejal kekurangan unsur B yaitu pertumbuhan terhambat pada jaringan
meristematik (pucuk akar), mati pucuk (die back), mobilitas rendah, buah yang
sedang berkembang sngat rentan, mudah terserang penyakit. Pada tanaman
bercabang, ruas tanaman memendek, batang
keropos, pembentukan cabang tumbuh sejajar berdampingan. Defisiensi boron dapat
juga berupa daun berkerut, anak daun seperti anak pancing, daun kecil, daun
sirip ikan, anak daun pada ujung pelepah yang rata, ujung pelepah tumpul seperti
dipotong dan anak daun sobek pada pangkal tulang anak daun. Gejala umum yang
terjadi berupa kerutan pada anak daun yang dimulai dari ujung pelepah.
7. Molibdenum (Mo)
Molibdenum diserap dalam bentuk ion MoO42-. Fungsi Mo
dalam tanaman adalah mengaktifkan enzim nitrogenase, nitrat reduktase dan
xantineoksidase. Berperan dalam mengikat (fiksasi) N oleh mikroba pada
leguminosa, sebagai katalisator dalam mereduksi N, dan sebagai kofaktor pada
beberapa enzim penting untuk membangun asam amino.
Kekurangan Modapat menghambat pertumbuhan tanaman, daun menjadi pucat
dan mati dan pembentukan bunga terlambat. Gejala defisiensi Mo dimulai dari
daun tengah dan daun bawah. Gejala kekurangan molibdenum ditandai dengan warna
daun memudar, keriput, mengering, pertumbuhan tanaman seolah-olah terhenti dan
akhirnya mati. Hal ini terjadi pada daun muda.
makasih min..lumayan membantu, tapi sitasi sama dapus ga ada -_-
BalasHapusOhh iya gan karena sesuatu dan lain hal aku lupa munculin dapusnya hehehe
Hapusterimakasih kanda.. sangat membantu ^^
BalasHapusthanks a lot..
BalasHapusits help me so much