- Back to Home »
- Tugas »
- Dasar-Dasar Ilmu Tanah : Tugas Awal Praktikum 2
Posted by : Zero Kun
1 Feb 2015
Tugas Awal Praktikum 2
Soal
!
1.
Jelaskan pengertian
bobot isi tanah (bulk density) dan porositas tanah !
2.
Jelaskan masing –
masing klasifikasi pori – pori tanah menurut jangerius dan greenland !
3.
Jelaskan pengertian
pH dan apa perbedaan penetapan pH dengan pereaksi H2O dan pereaksi
KCl !
4.
Jelaskan cara
penetapan C-Organik dengan metode walkey and black !
5.
Jelaskan fungsi
larutan Kalium Dikromat, Asam Sulfat Pekat, Ferro Amonium Sulfat, Asam Fosfat,
dan Natrium florida pada penetapan C-organik tanah !
Jawaban !
1.
a.) Bulk
Density adalah perbandingan berat tanah kering satuan volume tanah termasuk
pori-pori tanah. Satuan Bulk Density sangat dipengaruhi oleh porositas tanah.
b.) Porositas
adalah proporsi ruang pori total (ruang kosong) tang terdapat dalam satuan
volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga merupakan
indikator kondisi drainase dan aerasi tanah.
2.
Berdasarkan
diameter ruangnya, pori- pori tanah dipilih mejadi 3 kelas, yaitu: (1)
makropori (pori- pori makro) apabila bila berdiameter ≥ 90 mm, (2) mesopori
(90-30 mm) dan (3) mikropori (<30 μm) (Jongerius, 1957). Sedangkan Greeland (1977)
berdasarkan pengaruhnya terhadap air memilahkannya menjadi 5 kelas, yaitu: (1)
pori pengikat jika berdiamater <0,005 μm, (2) pori residual (0,005- 0,1 μm), (3) pori penyimpanan ( 0,1-50 μm ), (4) pori transmisi (50-500 μm), dan 5 celah (>500 μm).
3.
pH adalah derajat
keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang
dimiliki oleh suatu larutan. Ia didefinisikan sebagai kologaritma aktivitas ion
hidrogen (H+) yang terlarut. Koefisien aktivitas ion hidrogen tidak dapat
diukur secara eksperimental, sehingga nilainya didasarkan pada perhitungan
teoritis. Skala pH bukanlah skala absolut. Ia bersifat relatif terhadap
sekumpulan larutan standar yang pH-nya ditentukan berdasarkan persetujuan
internasional.
Dalam uji kemasaman menggunakan dua macam pH yaitu pH H2O (pH
aktual) dan pH KCl (pH potensial). pH aktual diukur dengan cara mengukur jumlah
ion H+ dalam larutan tanah. pH potensial diukur dengan cara
mengukur jumlah ion H+ dalam larutan tanah dan kompleks
pertukaran ion. Semakin tinggi konsentrasi H+ maka
semakin tinggi kemasaman reaksi tanah dan pH nya semakin menurun atau rendah.
Percobaan menggunakan pH meter terlihat
bahwa pH H2O lebih tinggi dibandingkan pH KCl. Pelarut pada KCl
lebih rendah jika di bandingkan dengan pelarut H2O dikarenakan garam
KCl akan melepas H+ dari kompleks jerapan, sehingga tanah
akan lebih masam. Tanah yang masam karena kandunganH+ yang
tinggi dan banyak ion Al3+ yang bersifat masam karena dengan
air ion tersebut dapat menghasilkan H+. Dengan menggunakan H2O
dan KCl, pH H2O dihasilkan lebih tinggi dari pH KCl. Hal ini
disebabkan karena kemasaman yang di ukur dengan menggunakan H2O
adalah kemasaman aktif sedangkan pH KCL mengukur kemasan aktif dan kemasaman
potensial. KCl mampu mengukur mengukur aktivitas H+ yang
ada diluar tanah disebabkan karena ion K+ yang berasal dari
KCl dapat ditukar dengan ion H+, sedangkan hal tersebut tidak
berlaku untuk H2O.
4.
Metode Walkey and
Black dengan prinsip bahwa karbon (C) dioksidasi pada suhu sekitar 120oC
dengan menambahkan Kalium dikromat dan asam sulfat pekat pada contoh tanah.
Dengan kata lain karbon sebagai senyawa organik akan mereduksi Cr6+
yang berwarna jingga menjadi Cr3+ yang berwarna hijau dalam suasana
asam. Intensitas warna hijau yang terbentuk setara dengan kadar karbon.
5.
a.) Kalium Dikromat
(K2Cr2O7) berfungsi untuk memecah karbon dalam
tanah.
b.)
Asam Sulfat Pekat
(H2SO4) berfungsi untuk mengikat karbon dalam tanah.
c.)
Ferro Amonium
Sulfat (FeSO4(NH4)SO4 6 H2O) atau
Ferro Sulfat ((FeSO4):7H2O) berfungsi untuk penitrasi
larutan.
d.)
Asam Fosfat (H3PO4)
berfungsi untuk menghilangkan pengaruh besi.
e.)
Natrium Florida (NaF) berfungsi sebagai bahan
campuran indikator fenilamin dan aquades.