- Back to Home »
- Tugas »
- Kesuburan Tanah dan Pemupukan : Pengaruh pH Terhadap Ketersediaan Phospor Dalam Tanah
Posted by : Zero Kun
1 Jun 2015
Nama : Muhammad Fawzul Alif Nugroho
Stambuk : E 281 13 002
PENGARUH pH TANAH TERHADAP KETERSEDIAAN FOSFOR
Unsur hara fofor pada pH lebih besar
dari 8.0 tidak tersedia karena diikat oleh ion Ca. Sebaliknya jika pH turun
menjadi lebih kecil dari 5.0, maka fosfat kembali menjadi tidak tersedia. Hal
ini dapat menjadi karena dalam kondisi pH masam, unsur-unsur seperti Al, Fe,
dan Mn menjadi sangat larut. Fosfat yang semula tersedia akan diikat oleh
logam-logam tadi sehingga, tidak larut dan tidak tersedia untuk tanaman.
Beberapa tanaman tertentu dapat kekurangan unsur hara mikro seperti Fe dan Mn.
Untuk memperoleh ketersediaan hara yang optimum bagi pertumbuhan tanaman dan
kegiatan biologis di dalam tanah, maka pH tanah harus dipertahankan pada pH
sekitar 6.0 – 7.0.
Pada tanah masam: dirajai kation terlarut Al dan Fe,
menyebabkan presipitasi mineral Al-fosfat dan Fe- fosfat. Pada tanah netral dan
kapuran: dirajai kation terlarut Ca, menyebabkan presipitasi mineral Ca-fosfat.
Keadaan pH larutan dan kelarutan Al, Fe dan Ca fosfat menentukan kadar P dalam
larutan tanah, perhatikan stabilitas mineral. Ketersediaan P maksimum pada pH 6
– 7, yaitu diantara zona Al dan Fe fosfat dengan Ca fosfat yang tidak
terlarut. Reaksi presipitasi umumnya
terjadi sangat lambat.
Pada tanah masam: FePO4 . 2H2O + H2O <–> H2PO4
– + H+ + Fe(OH)3
jika kemasaman meningkat (H+), keseimbangan bergerak
ke kiri, Fe-fosfat mengendap dan P larutan menurun, jika kemasaman menurun,
keseimbangan bergerak ke kanan, Fe-fosfat melarut dan P larutan meningkat, pada
saat akar menyerap H2PO4 –, keseimbangan bergerak ke kanan, Fe-fosfat melarut
untuk mengisi P dalam larutan tanah. Fe-fosfat padatan akan mempertahankan
H2PO4 – tetap pada aras keseimbangan, hal ini tergantung pH tanah.
Pada tanah netral dan kapuran: CaHPO4 . 2H2O + H+
<–> Ca2+ + H2PO4 – + 2H2O
jika kemasaman menurun, keseimbangan bergerak ke
kiri, Ca-fosfat mengendap dan P larutan menurun, jika kemasaman meningkat
keseimbangan bergerak ke kanan, Ca-fosfat melarut dan P larutan meningkat, pada
saat akar menyerap H2PO4 –, keseimbangan bergerak ke kiri, Ca-fosfat melarut,
mengisi P dalam larutan tanah. Ca-fosfat padatan menjaga H2PO4 – pada aras
keseimbangan, hal ini tergantung pH tanah.
KONDISI KETERSEDIAAN HARA PADA BERBAGAI KISARAN pH
1. Sangat Tinggi
(diatas 8,5)
* Tanah alkali, sodik
* Ca dan Mg, kemungkinan tidak tersedia
* Fospat terjerap dalam bentuk Ca-P, Mg-P
* Bila kadar Na Tinggi, P terjerap menjadi Na-P yang
mudah larut
* Keracunan Boron (B) pada tanah garaman dan Sodik
* Persentase Na tertukar (ESP) di atas 15 dapat
menyebabkan kerusakan struktur.
* Aktivitas bakteri rendah
* Proses nitrifikasi menurun
* Ketersediaan hara mikro menurun, kecuali Mo
2. Tinggi ( 7,0
– 8,5 )
* Penurunan ketersediaan P dan B sehingga terjadi kekahatan
hara P dan B
* Kekahatan Co, Cu, Fe, Mn dan Zn
* Kadar Ca dan Mg Tinggi
* Tanah alkali
3. Sedang (5,5 –
7,0)
* Sifat netral
* Kisaran pH yang baik untuk sebagianj besar tanaman
* Kadar hara (makro & mikro) optimum
* Aktivitas mikroorganisme optimum)
* Sifat kimia tanah optimum
4. Rendah
(<5,5)
* Tanah masam
* Ion Fosfat bersenyawa dengan Fe dan Al membentuk
senyawa yang tidak cepat tersedia bagi tanaman.
* Semua hara mikro (kecuali Mo) menjadi lebih
tersedia dengan peningkatan kemasaman,
* Ion Al dilepaskan dari mineral lempung pada nilai
pH di bawah 5,5 dan
* Aktivitas bakteri menurun
* Proses nitrifikasi terhambat.