- Back to Home »
- Tugas »
- Bahasa Indonesia : Macam-Macam Tanda Baca, pengertian, dan kegunaanya
Posted by : Zero Kun
13 Des 2014
Tanda
baca adalah simbol yang tidak berhubungan dengan fonem (suara) atau kata dan
frasa pada suatu bahasa, melainkan berperan untuk menunjukkan struktur dan
organisasi suatu tulisan, dan juga intonasi serta jeda yang dapat diamati
sewaktu pembacaan. Aturan tanda baca berbeda antar bahasa, lokasi, waktu, dan
terus berkembang. Beberapa aspek tanda baca adalah suatu gaya spesifik yang
karenanya tergantung pada pilihan penulis. Berikut adalah macam-macam tanda baca dan fungsinya :
A. Tanda Titik ( . )
·
Tanda titik dipakai pada akhir kalimat
yang bukan pertanyaan atau seruan Contoh : Saya senang bermain sepak bola.
o
Sebuah kalimat diakhiri dengan titik.
Apabila dilanjutkan dengan kalimat baru, kita harus memberi jarak satu ketukan.
·
Tanda titik dipakai pada akhir singkatan
nama orang. Contoh : Doni S. Sukirman
o
Namun apabila nama itu ditulis lengkap,
tanda titik tidak dipergunakan. Contoh : Albert Penta
·
Tanda titik dipakai pada akhir singkatan
gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan. Contoh : Dr. (Dokter)
·
Tanda titik dipakai pada singkatan kata
atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada singkatan yang terdiri atas tiga
huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik. Contoh : dll. (dan lain-lain)
o
Dalam karya ilmiah seperti skripsi,
makalah, laporan, tesis, dan disertasi, dianjurkan tidak mempergunakan
singkatan.
·
Tanda titik dibelakang huruf dalam suatu
bagian ikhtisar atau daftar. Contoh : A.
Peraturan.
·
Tanda titik dipakai untuk memisahkan
angka jam, menit, dan detik yang menunjukkan waktu. Contoh : Pukul 9.15.25
(pukul 9 lewat 15 menit 25 detik)
·
Tanda titik tidak dipakai untuk
memisahkan angka ribuan, jutaan, dan seterusnya yang tidak menunjukkan jumlah. Contoh
: Kata Streching terdapat pada halaman 553 dan dicetak tebal.
·
Tanda titik tidak dipakai dalam
singkatan yang terdiri dari huruf-huruf awal kata atau suku kata, atau gabungan
keduanya, yang terdapat di dalam nama badan pemerintah, lembaga- lembaga
nasional di dalam akronomi yang sudah diterima oleh masyarakat. Contoh : UU :
(Undang-Undang)
B. Tanda Koma ( , )
·
Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur
dalam suatu pemerincian atau pembilangan. Contoh : Saya membeli keyboard,
mouse, dan flashdisk.
·
Tanda koma dipakai untuk memisahkan
kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang didahului
oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan. Contoh : Saya bergabung dengan
Wikipedia, tetapi tidak aktif.
·
Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak
kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk
kalimatnya. Contoh : Kalau saya tidak enak badan, saya tidak akan kuliah.
·
Tanda koma tidak dipakai untuk
memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut
mengiringi induk kalimat. Contoh : Saya tidak akan datang kalau hari hujan.
·
Tanda koma dipakai di belakang kata atau
ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal kalimat. Termasuk di
dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi. Contoh
: Oleh karena itu, kamu harus tetap belajar.
·
Tanda koma dipakai di belakang kata-kata
seperti o, ya, wah, aduh, kasihan, yang terdapat pada awal kalimat. Contoh : Wah,
hebatnya.
·
Tanda koma dipakai untuk memisahkan
petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat. Contoh : Kata adik, “Saya
sangat senang sekali”.
·
Tanda koma dipakai di antara (i) nama
dan tanggal, (ii) bagian-bagian kalimat, (iii) tempat dan tanggal, dan (iv)
nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis berurutan. Contoh : Jakarta,
18 Juni 1984
·
Tanda koma dipakai di antara
bagian-bagian dalam catatan kaki. Contoh : I. Gatot, Bahasa Indonesia untuk
Wikipedia. (Bandung: UP Indonesia, 1990), hlm. 22.
·
Tanda koma dipakai di antara nama orang
dan gelar akademik yang mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama
diri, keluarga, atau marga. Contoh : Abdul Rahman,S.I.
·
Tanda koma dipakai di muka angka
persepuluhan atau di antara rupiah dan sen yang dinyatakan dengan angka. Contoh
: 77,8
C. Tanda Titik Koma ( ; )
·
Tanda titik koma dapat dipakai untuk
memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara. Contoh : malam makin
larut; kami belum pulang juga dari rumah dia.
·
Tanda titik koma dapat dipakai untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat majemuk sebagai pengganti
kata penghubung. Contoh : Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja
di dapur, adik menghafalkan perkalian; saya sendiri asyik menonton televisi.
D. Tanda Titik Dua ( : )
·
Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu
pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian. Contoh : Yang hilang dicuri kemarin adalah : kursi, meja,
dan lemari.
·
Tanda titik dua dipakai dalam teks drama
kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan. Contoh : Billy : “Jangan lupa
perbaiki kursi itu!”
·
Tanda titik dua dipakai (i) di antara
jilid atau nomor dan halaman, (ii) di antara bab dan ayat dalam kitab-kitab
suci, atau (iii) di antara judul dan anak judul suatu karangan. Contoh :
o
(i) Tempo, I (1971), 34:7
o
(ii) Surah Yasin: 9
o
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan
Seumur Hidup: Sebuah Studi sudah terbit.
·
Tanda titik dua tidak dipakai kalau
rangkaian atau pemerian itu merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Contoh
: Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
E. Tanda Hubung ( - )
·
Tanda hubung menyambung suku-suku kata
dasar yang terpisah oleh pergantian baris. Contoh :
o
….dia beli ba-
ru juga.
·
Tanda hubung menyambung awalan dengan
bagian kata dan belakangnya, atau akhiran dengan bagian kata di depannya ada
pergantian baris. contoh :
o
…. cara baru meng-
ukur panas
o
akhiran -i tidak dipenggal supaya jangan
terdapat satu huruf saja pada pangkal baris.
·
Tanda hubung menyambung unsur-unsur kata
ulang. Contoh : anak-anak
o
tanda ulang singkatan (seperti pangkat
2) hanya digunakan pada tulisan cepat dan notula, dan tidak dipakai pada teks
karangan.
·
Tanda hubung menyambung huruf kata yang
dieja satu-satu dan bagian-bagian tanggal. Contoh : p-e-n-g-u-r-u-s
·
Tanda hubung dapat dipakai untuk
memperjelas hubungan bagian-bagian ungkapan. Bandingkan : ber-evolusi dengan
be-revolusi
·
Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan
(a) se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf kapital; (b) ke-
dengan angka, (c) angka dengan -an, dan (d) singkatan huruf kapital dengan
imbulan atau kata. Contoh : se-Indonesia
·
Tanda hubung dipakai untuk merangkaikan
unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing. Contoh : di-charter
·
Sebagai lambang matematika untuk
pengurangan (tanda kurang).
F. Tanda Pisah (— )
·
Tanda pisah membatasi penyisipan kata
atau kalimat yang memberikan penjelasan khusus di luar bangun kalimat. Contoh :
Wikipedia Indonesia—saya harapkan—akan menjadi Wikipedia terbesar
o
Dalam pengetikan karangan ilmiah, tanda
pisah dinyatakan dengan 2 tanda hubung tanpa jarak. Contoh : Medan—Ibu kota
Sumut—terletak di Sumatera
·
Tanda pisah menegaskan adanya posisi
atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih tegas. contoh : Rangkaian
penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah
mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.
·
Tanda pisah dipakai di antara dua
bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan atau di antara dua nama kota
yang berarti ‘ke’, atau ‘sampai’. Contoh : 1919—1921
G. Tanda Elipsi ( ... )
·
Tanda ini dinyatakan dengan menggunakan
tiga titik, untuk mengekspresikan jeda dan keheningan agak panjang dalam sebuah
kalimat, agar pembaca dapat memahami situasi yang hening atau menunggu. Tanda
ini juga digunakan untuk menggambarkan bahwa kalimat tersebut dilisankan dengan
berbisik atau suara yang pelan sekali. Pada penulisan petikan langsung jika
tanda elipsis diulang-ulang beberpa kali berarti bahwa kalimat tersebut
dilisankan dengan terbata-bata dan sangat pelan.
H. Tanda Tanya ( ? )
·
Ditulis hanya pada akhir kalimat untuk
menggambarkan kalimat pertanyaan, sehingga pembaca akan mengerti intonasi
kalimat tersebut jika diucapkan. Dengan demikian kalimat tanya dimengerti dan
merangsang pembaca atau pendengar untuk menjawab pertanyaan tersebut.
I. Tanda Seru ( ! )
·
Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau
pernyataan yang berupa seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan,
ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi yang kuat. Contoh : Alangkah mengerikannya
peristiwa itu !
J. Tanda Kurung ( (...) )
·
Tanda kurung mengapit keterangan atau
penjelasan. Misalnya : Bagian Keuangan sudah selesai menyusun anggaran tahunan
kantor yang akan dibahas dalam RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) besok
·
Tanda kurung mengapit keterangan atau
penjelasan yang bukan bagian integral pokok pembicaraan. Misalnya:
·
Tanda kurung mengapit huruf atau kata
yang kehadirannya di dalam teks dapat dihilangkan. Misalnya : Kata cocaine
diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi kokain (a)
·
Tanda kurung mengapit angka atau huruf
yang memerinci satu urutan keterangan. Misalnya : Bauran Pemasaran menyangkut
masalah (a) produk, (b) harga, (c) tempat, dan (c) promosi.
K. Tanda Kurung Siku ( [...] )
·
Digunakan untuk tambahan komentar yang
bukan berasal dari penulis asli. Contoh : Katanya, “[Adam] tidak datang ke
sekolah hari ini”.
L. Tanda Kurung Lancip ( <...> )
·
Biasa digunakan di bahasa komputer HTML.
M. Tanda Kurung Kurawal ( {...} )
·
Biasa digunakan untuk notasi matematika.
N. Tanda Kurung Ganda ( «…» )
·
Biasa digunakan di bahasa pemrograman
komputer.
O. Tanda Petik ( “...” )
·
Tanda petik digunakan untuk menyatakan
suatu kalimat langsung atau kadang juga sebagai penegasan. Contoh : kata Ketua,
“Kita akan segera berangkat besok.”
P. Tanda Petik Tunggal ( ‘...’ )
·
Tanda petik tunggal biasa digunakan
untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan lain.